Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Sangat miris bila melihat kondisi masyarakat Tapanuli Selatan (Tapsel) yang ada di pedalaman.
Dengan insfrastruktur yang jauh dari kelayakan, akibat kurangnya perhatian pemerintah dalam kurun waktu tiga tahun belakangan.
Seperti halnya insfrastruktur menuju Dusun Sitandiang, Desa Bulu Mario, Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapsel, yang berjarak sekira 1 kilometer dari Desa Bulu Mario, kondisinya sangat miris dengan kondisi badan jalan yang tanpa aspal.
Kalaupun ada, hanya beberapa meter saja jalanan yang sulit dilalui dengan cara di cor rabat melalui Dana Desa (DD).
Baca Juga: Kesehatan Dalam Perspektif Budaya Jawa
Kondisi tersebut diperparah dengan badan jalan yang sempit tanpa penerangan lampu jalan dan hanya bisa dilalui kenderaan satu arah, karena di kiri dan kanan jalan terbentang tebing dan jurang sehingga kondisinya cukup ekstrem.
Kondisi tersebut terlihat saat rombongan Calon Bupati Tapsel nomor urut satu 1 Gus Irawan Pasaribu bersama sejumlah awak media yang mengendarai 6 unit mobil gerdan dua menuju Dusun Sitandiang hendak sholat magrib, sekaligus bersilaturrahmi dan menghadiri undangan masyarakat Dusun Sitandiang, Selasa (8/10/2024).
Berangkat ke perkampungan yang berjarak sekira 10 kilometer dari ibukota Tapsel Sipirok, mobil double cabin harus lintasi medan jalan sempit dan berbatu. Jika sang pengemudi tak cekatan, selip sedikit saja jurang di sisi kiri kanan jalan siap menelan korban.
"Kasihan warga Tapsel di pelosok ini harus terisolar karena minimnya pembangunan ke daerah mereka, " kata Andi Nasution, salah seorang jurnalis yang ikut dalam rombongan, usai tubuhnya digunjang hingga dihempaskan gelombang jalan yang meliuk.
Baca Juga: SPBU Mulai Berlakukan Barcode Bagi Mobil Pengisian BBM Pertalite
Tiba di Dusun terujung Desa Bulu Mario Kecamatan Sipirok yang dihuni 28 Kepala Keluarga, rombongan Calon Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu didampingi tokoh masyarakat Sumut Syahrul M Pasaribu langsung melaksanakan sholat magrib di Masjid Dusun yang minim penerangannya.
Usai sholat magrib, Gus Irawan Pasaribu dan rombongan disambut dengan antusias di salah satu rumah warga untuk berdiskusi, sekaligus menampung aspirasi dan keluhan warga terkait kondisi Dusun Sitandiang yang jauh dari perhatian pembangunan.
Kaddis Harahap, warga Dusun Sitandiang, menyampaikan kondisi insfrastruktur di Dusun mereka kiranya hanya Gus Irawan lah yang bisa merubah nasib Dusun mereka agar terbuka dari keterisoliran.
" Lampu penerangan dan sinyal komunikasi sangat minim. Bahkan insfrastruktur jalan pun cukup parah, karena selama tiga tahun ini, satu sendok aspal dan semen pun tidak ada mengucur ke Dusun kami. Apakah pemimpin sekarang sudah lupa sama kami, " ujar Kaddis Harahap.
Kaddis Harahap menyebutkan, dikarenakan infrastruktur jalan yang hancur-hancuran ke Dusun mereka, sejumlah warga memilih untuk pindah ke Dusun tetangga yang masih masuk wilayah Desa Bulu Mario.