Baca Juga: Pemilik Akun Media Sosial Dilaporkan Pendeta Nias Barat ke Polda Sumut
Ia bercerita, Dusun mereka (Sitandiang - red), berdiri sudah puluhan tahun, yang awalnya hanya di huni beberapa kepala keluarga saja dengan mata pencaharian menyadap aren (maragat) untuk dijadikan gula merah.
Jalan kala itu masih jalan setapak dan sulit dilalui. Seiring waktu Kabupaten Tapsel yang dipimpin Bupati Syahrul M. Pasaribu pada masanya mengetahui keberadaan Dusun tersebut mulai memprogramkan pembangunan insfrastruktur yang diawali dengan pembukaan jalan dan pengesasan hingga pengaspalan jalan sepanjang 1 kilometer dan lebarnya sekira 2,5 meter dari Desa Bulu Mario menuju Dusun Sitandiang.
Bahkan ketika itu, Bupati Syahrul juga memasang lampu penerangan jalan yang dibawa oleh anggota DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, sehingga memudahkan akses masyarakat, terutama bagi warga yang ingin berbelanja, berobat dan yang mau melahirkan dan warga yang mendiami Dusun pun semakin bertambah, " kenang Kaddis sembari menunjuk lampu jalan yang hanya sisakan tiang saja.
Tapi katanya, tiga tahun belakangan tidak ada lagi perawatan insfrastruktur dan jaringan listrik dan lampu jalan pun banyak yang tidak berfungsi sehingga menghambat aktivitas warga di malam hari itu. Karena tidak adanya perawatan dari pemerintahan mereka tidak tau mau mengadu ke siapa.
Baca Juga: Bulan Inklusi Keuangan 2024, OJK Beri Edukasi Keuangan ke Masyarakat di Pulau Nias Sumatera Utara
" Alhamdulillah, pak Gus mau mencalon jadi Bupati Tapsel. Kami optimis, kampung kami ini nantinya akan diperhatikan dan mampu mengangkat dari keterpurukan yang selama ini sangat menyiksa kehidupan kami, " ujarnya.
Kaddis meyakini, jika nantinya Paslon Gus - Syahbuddin yang dikenal dengan jargon BAGUSI Tapsel ditakdirkan Allah SWT menjadi pemimpin Tapsel, k8rabya jangan lupa dengan penderitaan rakyatnya.
" Saya haqqul yakin, pak Gus Irawan bukan tipikal yang 'lupa doho' atau lupa akan asal usul serta janjinya setelah dapatkan apa yang dituju, " yakinnya, dan mengaku senang malam itu kampung mereka didatangi dua Pasaribu senior, Gus Irawan dan Syahrul.
Di penghujung perbincangan itu, Kaddis pun mengajak segenap masyarakat Tapsel untuk lebih bijak dalam menentukan nasib daerah ini lima tahun ke depan. Salah pilih di Pilkada 27 November 2024, menurutnya, sama dengan melanjutkan penderitaan.
" Pilihan ada di tangan kita (rakyat). Apakah situasi yang morat-marit ini kita lanjutkan, atau bersatupadu mem BAGUSI nya. Semoga rakyat Tapsel cerdas memilah dan memilih mana sosok yang tidak lupa doho amang, " tutup Kaddis tersenyum penuh makna. (RI)