Lalu dari mana Gus Irawan mendorong percepatan perubahan? Sejak memimpin apel pertama di halaman kantor Bupati 3 Maret 2025 Gus Irawan langsung bertindak cepat, mengelilingi penyelesaian semua persoalan dari berbagai arah. Tidak menunggu kabinet-nya (OPD-red) tersusun rapi, semua persoalan dibenahi.
Target makro, tentu Gus Irawan mengacu pada arahan pusat lewat Asta Cita seperti penguatan ketahanan pangan dengan target swasembada ditandai dengan panen bersama, mempercepat rencana swasembada ikan mewujudkan 1.000 kolam di Tapsel serta menginvertarisir masalah infrastruktur pertanian, bendungan, irigasi, akses jalan, dll yang membuat arus barang dan jasa bisa diproduksi lebih maksimal, termasuk juga sektor pariwisata.
Selain itu Gus Irawan pun bergerak cepat, jemput bola, pada program-program nasional seperti Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, serta program lain yang mendorong kemajuan daerah dab sejak awal Gus Irawan juga sudah berkomitmen akan mendukung semua program Presiden Prabowo Subianto.
“ Ada 13 tahun saya bersama Presiden Prabowo maka semua programnya akan kita jalankan di Tapsel, ” katanya lagi.
Pada program kerja Gus Irawan pun bergerak cepat dan luwes. Karena sudah 2 periode di DPR-RI Gus Irawan langsung menghimpun semua kekuatan dan stake holder membawa berbagai program penguatan ke Tapsel.
Di Medan, Gus Irawan mendatangi semua instansi terkait yang bisa 'berperang' membangun Tapsel termasuk Balai Besar Wilayah Sungai, BPKP, BKP, Dinas Ketahanan Pangan, Direktur Utama RS Adam Malik dan berbagai pihak yang dianggapnya bisa mendorong kemajuan Tapsel.
Baca Juga: Temui Wali Kota, Panitia Paskah Kota Pematangsiantar Siap Sukseskan Kegiatan
Di level nasional pun Gus Irawan membawa sebagian OPD nya untuk berjibaku ke BRIN, Bappenas serta mengelilingi DPR-RI mencari program yang bisa digiring ke Tapsel.
Gerakannya cepat, taktis dan terencana. Tugas Gus Irawan berat, karena Tapsel bukanlah wilayah familiar di tingkat nasional. Namanya tak terkenal. Kalaupun Tapsel populer dulunya, hanya karena jalan rusak di Batu Jomba. Dan imej itulah yang mau dihapus Pemkab dengan 'Tapsel Kembali Bangkit'.
Tentu selain program dan kerjasama, Gus Irawan sangat konsern pada tata kelola pemerintahan. Menjadi Direktur Utama Bank Sumut 3 periode dan menjadikan Bank itu memperoleh beberapa kali penghargaan nasional untuk good corporate governance, memotivasinya menularkan cara yang sama di Tapsel. Baginya dalam memimpin, semua harus terukur dan tidak ada 'matahari kembar'.
Komitmennya kuat. Siapapun pelanggar disipilin di Tapsel ia tindak langsung. Proses dan akan disanksi sesuai aturan. Tak peduli itu punya keterkaitan dengan keluarga, anggota dewan atau pejabat. " Saya tidak bisa dinego-nego, ” katanya tegas.
Gus Irawan punya prinsip. Tapsel saat ini kesulitan anggaran dalam ruang fiskal yang sangat sempit. Karena hanya ada belanja modal sekira 5 persen. Lalu lonjakan belanja pegawai hingga Rp200 miliar.
"Jadi sudahlah kita minim pembangunan, maka pelayanan publik harus dimaksimalkan, ” katanya.
Sebagai seorang yang berlatar belakang akuntan Gus Irawan sempat pusing tujuh keliling melihat berbagai indikator kinerja di Pemkab Tapsel. Ketika BPK visit untuk audit ke Tapsel, indikasi laporan keuangan daerah ini akan masuk ke dalam wajar dengan pengecualian membuat Gus Irawan tersentak.