sumut

Belanda Tertarik Kembangkan Pertanian di Sumatera Utara, Kawasan Danau Toba jadi Incaran

Kamis, 19 Juni 2025 | 10:26 WIB
Wagub Surya hadiri pertemuan Ketua DEN Luhut Pandjaitan dengan delegasi Misi Ekonomi Belanda yang dipimpin Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Michiel Sweers, serta Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Guido Landheer di TSTH2 Desa Aek Nauli Pollung Humhas, Rabu (18/6/2025). (Realitaso

Realitasonline.id - HUMBAHAS | Pemprov Sumatera Utara dukung upaya kerja sama strategis antara Indonesia dan Belanda.

Khususnya dalam bidang perdagangan, pertanian berkelanjutan, dan pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi unggulan nasional.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumut Surya usai menghadiri pertemuan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dengan delegasi Misi Ekonomi Belanda (Netherlands Economic Mission) yang dipimpin Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Belanda Michiel Sweers, serta Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda Guido Landheer. Pertemuan tersebut berlangsung di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Rabu (18/6/2025).

Baca Juga: Nambah PAD, Pemko Pematangsiantar Targetkan Pajak Reklame Rp 4 Miliar

Menurut Surya, Belanda dikenal sebagai salah satu negara dengan reputasi kuat di sektor pertanian dan merupakan eksportir pertanian terbesar kedua di dunia. Langkah ini diharapkan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.

"Kita berharap kerja sama ini mendukung ketahanan pangan Indonesia dan memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa Danau Toba dan sekitarnya menjadi salah satu daerah penting di Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pertanian.

Dijelaskannya, di sekitar kawasan Danau Toba juga telah ada pembangunan pembibitan bawang putih di Humbahas, pemulihan hutan kemenyan di Tapanuli, pertanian kopi Arabika di Samosir, serta produksi kakao di Karo dan Pakpak Barat.

Baca Juga: Curiga dengan Aktivitas PT STTC di Belawan, DPRD Medan akan Kembali Tinjau Langsung bersama Lintas Instansi

Melihat potensi tersebut, Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia membuka kesempatan kerja sama dengan mitra global seperti Belanda untuk riset terapan, percobaan di rumah kaca, dan inovasi teknologi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

Program kerja sama dengan Belanda yang diharapkan dapat segera dimulai meliputi pengembangan teknologi rumah kaca, perbaikan bibit, reduksi kerugian pangan, serta pelatihan bagi petani.

"Kita berharap Indonesia dan Belanda bekerja sebagai mitra untuk mencapai ketahanan pangan, ketahanan iklim, dan kemakmuran bersama,” ucapnya.

Baca Juga: Ini Dia 4 Kampus di Terbaik di Sumut Versi Impact Rank 2025 Skala Nasional, Salah Satunya Universitas Medan Area

Sementara Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Belanda Michiel Sweers mengatakan, mereka hadir bersama puluhan delegasi lain yang merupakan perwakilan beberapa perusahaan dan franchise makanan.

Dikatakannya, saat ini ada beberapa jenis tanaman hortikultura yang menjadi primadona di Belanda dan memungkinkan bisa ditanam di Indonesia. (AY)

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB