Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Suasana di Gedung Nasional H. Adam Malik, Padangsidimpuan, berubah khidmat ketika derap langkah 45 pelajar pilihan Kota Salak itu memasuki ruangan, Gedung H. Adam Malik Kota Padangsidimpuan, Jumat (15/8/2025),
Mereka bukan sekadar siswa SMA, melainkan putra-putri terbaik yang telah melewati seleksi panjang dan berat untuk mendapat kehormatan mengibarkan Sang Merah Putih pada detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-80, tanggal 17 Agustus 2025.
Isak haru terdengar ketika prosesi puncak dilakukan. Para anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) mencium Sang Saka Merah Putih, sebuah simbol suci yang seakan mengikat mereka pada janji untuk setia pada tanah air. Sejumlah orang tua tak kuasa menahan air mata melihat anak-anaknya resmi dikukuhkan.
Baca Juga: Jasad Wanita Anggota Paskibra Diduga Dibunuh Lalu Dikubur di Kebun Sawit Madina oleh Pria ini
Pengukuhan ini menjadi titik awal. Pada peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia nanti, mereka akan berdiri tegak di tengah lapangan, membawa bendera merah putih ke puncak tiang. Sebuah tugas yang sederhana di mata awam, tetapi sesungguhnya sarat makna sejarah dan nasionalisme.
Di balik langkah tegap dan formasi baris-berbaris yang rapi, ada doa dan restu orang tua, ada kebanggaan masyarakat, dan ada harapan bangsa. Generasi emas Padangsidimpuan ini bukan hanya mengibarkan bendera, tetapi juga mengibarkan semangat kemerdekaan di dada seluruh rakyat yang menyaksikan.
Wakil Wali Kota Padangsidimpuan, H. Harry Pahlevi, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, menegaskan, pengukuhan Paskibra bukanlah seremonial semata. “ Tugas yang akan kalian emban pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI bukanlah tugas biasa. Itu adalah amanah sejarah, ” ucapnya lantang, menggema di dalam gedung.
Wakil Wali Kota juga memberi pesan mendalam. “ Kibaran Sang Merah Putih yang akan kalian tegakkan adalah lambang persatuan, pengorbanan dan perjuangan para pahlawan bangsa. Laksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan dan kebanggaan, " tegasnya
Ia juga mengingatkan bahwa menjadi Paskibra bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Kalian diharapkan menjadi teladan di sekolah, keluarga, dan lingkungan. “ Tanamkan disiplin, semangat juang, dan rasa persatuan untuk membawa bangsa kita ke masa depan yang lebih baik, ” pesannya.
Untuk sampai ke tahap ini, ke-45 anggota Paskibra, terdiri dari 30 putra dan 15 putri, harus melewati seleksi ketat. Tes wawasan kebangsaan, parade, kesehatan, kesamaptaan, hingga wawancara menjadi pintu masuk.
Hanya mereka yang tangguh secara fisik, disiplin dalam sikap, serta memiliki jiwa kebangsaan yang kuat, yang akhirnya terpilih. Mereka ditempa agar siap, bukan saja untuk mengibarkan bendera, tapi juga mengibarkan nilai persatuan dan cinta tanah air.
Puncak haru terasa saat ikrar Putra Indonesia dikumandangkan serempak. Dengan suara tegas namun bergetar, para anggota Paskibra menyatakan janji mereka. Ketika Sang Saka Merah Putih dicium satu per satu, sebagian mata tak mampu lagi menahan genangan air.