Realitasonline.id - Taput | Warga desa Sirajaoloan Siwaluompu kecamatan Tarutung Tapanuli Utara mengeluh serta kecewa terhadap kinerja kepala Desanya. Pasalnya sejak awal hingga selesai warga kurang dioptimalkan sumberdayanya dalam pengerjaan pembangunan drainase Aek Haidupan.
Pembangunan drainase Aek Haidupan yang menggunakan dana desa dengan pagi indikatif Rp 104.452.000 sepanjang 56 meter terlihat kurang rapi.
Selain itu juga, kualitas lantai yang diduga tidak menggunakan campuran batu cor sehingga kondisinya retak akibat hantaman air.
Ketua BPD Franky Sihite kepada Realitasonline.id, Rabu (15/10/2025) mewakili masyarakat membenarkan kecewa karena peran serta dalam pekerjaan dana desa kurang optimal.
"' Kita kecewa, kita lihat secara kasat mata bagaimana kualitas drainase Aek Haidupan. Lantai drainase kondisinya pasca dikerjakan sudah retak dan lantainya bocor. Kita duga mungkin tidak menggunakan campuran batu cor," kesalnya.
Kemudian juga pekerjaan rabat beton dekat dengan lingkungan rumah tinggal Kepala Desa.
" Bahkan saluran air yang ada sebelumnya tertutup rabat beton, kita tidak tahu itu sengaja ataupun tidak sengaja," ungkapnya.
Baca Juga: Ketua OJK: Pergadaian bukan sekedar Penyedia Pinjaman, tapi juga Mitra Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Terlebih lagi, peran serta masyarakat untuk bekerja disana tidak begitu maksimal.
" Dana desa itu untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, dipakailah warga untuk kerja kan ada ditampung biaya harian untuk bekerja disana. Jangan-jangan nanti pertanggungjawabannya untuk itu bisa saja direkayasa," ucapnya.
Frangky mengatakan sangat keberatan jika dana desa itu hanya untuk meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.