Realitasonline.id – Deli Serdang | Gubernur Sumut Bobby Nasution curhat bahwa provinsi yang ia pimpin menjadi juara 1 tingkat kasus narkoba terbanyak di Indonesia. Ia mengajak Tarekat Naqsabandiyah ikut berperan dalam upaya penanggulangan narkoba di Sumut. Menurutnya, peran tarekat sangat penting dalam membangun akhlak dan ketahanan moral masyarakat, khususnya generasi muda.
“Ini saya yakin bukan hanya mengatasi masuknya narkoba ke Sumut, tapi bisa benar-benar menanamkan akhlak yang baik, iman yang baik agar anak-anak kita kalau ditawari tidak mau, kalau diajak menolak dengan sendirinya,” kata Bobby saat menghadiri Zikir Akbar Nasional Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI) di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Williem Iskandar/Pancing, Deliserdang, Minggu (23/11/2025).
Bobby Nasution menegaskan bahwa pemberantasan narkoba harus dilakukan melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat.
Baca Juga: Puluhan Daerah di Sumut Diminta Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 23–27 November
“Kami harapkan semua di kabupaten/kota di Sumut agar persoalan narkoba ini bisa kita selesaikan, baik pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat secara umum,” katanya.
Ia juga menyampaikan komitmen Pemprov Sumut untuk terus menjaga silaturahmi dengan Tarekat Naqsabandiyah. Bobby bahkan berharap pemerintah daerah dapat menjadi bagian dari gerakan tarekat tersebut.
“Izinkan kami jadi salah satu pemerintah daerah yang jadi bagian Naqsabandiyah Indonesia,” ujarnya.
Bobby mengapresiasi pelaksanaan Zikir Akbar Nasional di Sumut, yang menurutnya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah.
Baca Juga: Status Gunung Burni Telong Aceh Kembali Naik Level Waspada Pasca Gempa
“Mengucapkan terima kasih atas doa dan zikir yang diberikan untuk Sumut dan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan masyarakat Sumut mendapat dampak dan manfaat, dan mudah-mudahan persoalan yang ada di Sumut dapat dipermudah,” kata Bobby.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai tasawuf menjadi pendekatan efektif dalam menyelesaikan persoalan akhlak, termasuk narkoba dan premanisme. Ia berharap Naqsabandiyah diberi ruang lebih luas untuk mengembangkan ajaran tasawuf di Sumut.
“Serahkan pada tasawuf untuk menjinakkan warga yang narkoba. Saya sangat yakin kalau tasawuf ini tersebar di Sumut, jangankan narkoba, preman pun akan sadar. Maka berikan kesempatan pada tarekat untuk mengembangkan ini, Insyaallah,” kata Nasaruddin.