Baca Juga: Pemkab Aceh Selatan Salurkan Bantuan Logistik untuk Warga Terdampak Bencana Banjir
Bupati Tapanuli Utara Jonius TP Hutabarat dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa setelah tanggap darurat bencana 14 hari sudah berjalan, kemudian disepakati bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) perpanjang lagi sampai 2 minggu kedepannya.
Pemerintah masih mengaktifkan tiga posko utama yaitu di Tarutung, Adiankoting dan Parmonangan.
Posko berfungsi sebagai pusat informasi serta tempat pengumpulan dan penyaluran bantuan bagi masyarakat.
JTP mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menyusul hasil rapat bersama BMKG yang memproyeksikan curah hujan tinggi selama satu minggu ke depan.
“Mari kita hindari wilayah yang berpotensi longsor dan selalu mengutamakan keselamatan,” ajak bupati sembari menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah bekerja sama dalam penanganan bencana.
“Terima kasih atas kolaborasi yang baik,semoga kita dapat bergerak lebih cepat dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat,imbuh JTP dalam acara spritual itu.
Baca Juga: Tim PABPDSI Deli Serdang Lakukan Aksi Peduli Bencana Bantu Korban Banjir di Aceh Tamiang
Dari pantauan tim liputan khusus ini, bahwa makna doa ditengah bencana adalah bentuk penyerahan diri total atas kekuasaanNya, sembari memohon perlindungan atas kekuasaanNya dan meminta ganti yang lebih baik sambil tetap berusaha,yang bertujuan menenangkan hati, menguatkan keimanan dan mendapatkan pahala kesabaran serta kekuatan menghadapi cobaan.
Di penghujung gelar doa bersama, para warga dan keluarga terdampak bencana banjir dan longsor menerima bantuan permakanan yang diserahkan oleh Ketua TP PKK Neny Angelina.
pemerintah menyerahkan santunan kepada 23 keluarga yang meninggal akibat bencana alam masing-masing sebesar Rp.2.000.000,- sebagai wujud kepedulian dan dukungan nyata terhadap warga yang terdampak.
Terpisah ,Th Hutagalung tokoh masyarakat berpendapat gelar Doa bersama yang dihelat pemerintah bersama tokoh-tokoh lintas agama, sesuatu yang wajar dan pantas ditengah bencana.
Sebagai umat beragama , doa sebagai sarana memohon perlindungan dan kebaikan, meminta dijauhkan dari keburukan bencana dan memohon agar musibah membawa hikmah atau kebaikan.**.