Liputan Khusus: Marudut-Alponso, Wartawan Realitasonline
Realitasonline.id - Hujan berkepanjangan disertai angin kencang melanda belahan bumi Tapanuli Utara, puncaknya Selasa, Tanggal 25 Nopember 2025 memicu banjir dan tanah longsor di berbagai titik selain merusak infrastruktur jalan juga mengambil korban manusia.
Kepanikan masyarakat di berbagai tempat dan putusnya sarana komunikasi menambah mencekamnya situasi, belum lagi penerangan listrik padam disebakan tiang listrik tumbang di beberapa titik.
Kejadian bencana ini pun memicu ketersediaan pangan bagi masyarakat pada titik-titik longsor terancam , utamanya bagi warga pengungsi.
Baca Juga: Rico Waas Ajak Kampanyekan Pengurangan Penggunaan Plastik untuk Merawat Bumi
Dalam situasi darurat inilah, kepiawaian seorang kepala daerah di uji untuk mengambil langkah-langkah jitu, bagai mana agar warganya tidak sampai kelaparan.
Bupati Tapanuli Utara Dr Jonius TP Hutabarat SSi, MSi melakukan gerak cepat. Sendiri, tidak sama sekali berbagai tugas dengan Wakil Bupati Dr Deni Lumbantoruan menyertakan pimpinan OPD dan staf dibantu kekuatan personil TNI dan Polri turun mendistribusikan bantuan sembako bagi warga terdampak yang membutuhkan .
Bupati Taput terus berjibaku melakukan penanggulangan bencana hidrometeorologi di daerahnya sejak musibah Nopember 2025 itu
Mantan Kapolres Taput ini sigap hadapi bencana dengan melibatkan jajaran untuk berada ditengah masyarakat terdampak.
Membantu menyalurkan logistik masa panik,membuka akses jalan yang putus dan tertimbun tanah longsor.
Baca Juga: Diduga Terdaftar Sebagai Penerima BLT Kesra, Oknum Kadus di Desa Pematang Kuala Sergai Jadi Sorotan
Hingga melakukan lobi-lobi ke pemerintah provinsi dan pusat, untuk ,alat berat bahkan segala yang diperlukan masyarakat terdampak bencana.
Gerak cepat kerja nyata mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara begitu dirasakan masyarakat terdampak serta warga desa yang terisolasi akibat tertimbunnya jalan penghubung antar kecamatan dan desa.
JTP sapaan akrab Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat bekerja siang-malam seolah tak mengenal lelah, bagaimana agar wilayah terisolir oleh bencana boleh segera dilalui kendaraan paling tidak kendaraan roda dua, untuk mendistribusikan bantuan makanan.