“ Mari kita jadikan keberhasilan ini sebagai momentum untuk membangun budaya keluarga agar mengkonsumsi aneka menu makanan B2SA guna memenuhi kebutuhan gizi sehari hari dengan memanfaatkan potensi pangan lokal. Dengan demikian insya Allah akan terbentuk sumber daya manusia berkualitas dan mampu berdaya saing, “ pesannya.
Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi berharap agar peringatan HPS dan HPK ke depan tidak lagi lakukan secara seremonial seperti ini. Gubsu ingin peringatan dilakukan dalam ruangan dan diisi dengan pembahasan sekaligus evaluasi upaya peningkatan hasil pertanian dan pangan di Sumut dengan melibatkan seluruh bupati dan wali kota.
“ Saya tidak mau ada acara seremonial seperti ini. Kita harus membahas bagaimana meningkatkan pangan dan pertanian di Sumut. Dengan memiliki lahan yang sangat luas, saya optimis Sumut dapat menghasilkan surplus beras yang bermanfaat, termasuk mengirimkan ke provinsi lain di Indonesia, ” ungkap Gubsu.
Selain beras, mantan Pangkostrad itu juga optimis hasil pertanian lainnya di Sumut seperti jagung, cabai merah, wortel, tomat, kentang dan ubi kayu juga bisa surplus jika dikelola dengan sebaik-baiknya. “ Kita punya potensi, jika dikelola dengan baik hasilnya bisa berlimpah sehingga Sumut dapat surplus, “ jelasnya.
Di kesempatan itu Gubsu juga melaporkan kepada seluruh pengunjung yang hadir, jumlah warga asal Sumut yang di Wamena, Papua berjumlah 651 orang dan saat ini baru 14 orang warga yang baru dipulangkan.
Gubsu menambahkan, umumnya warga yang telah dipulangkan itu, kondisinya dalam kesulitan dan segera dikembalikan ke daerah asal masing-masing dan saat ini tim Propinsi Sumut masih ada di sejumlah tempat di Papua dan siap memulangkan warga asal Sumut yang berada di Wamena.
“ Intinya, kita siap untuk memulangkan sleuruh saudara-saudara kita yang ada di Wamena. Insya Allah nanti sore akan datang lagi 34 orang, sehingga total keseluruhannya menjadi 48 orang, ” jelas Gubsu. (RI)