Ditambahkannya, dari persentase itu, 70 persen dari keseluruhan gambut berada di kawasan konsesi yang sebagian besar ditanami sawit, sehingga pengaruhi kualitas dan jasa ekosistem gambut. Gambut merupakan ekosistem yang memiliki peran strategis bagi kehidupan manusia. Gambut berperan sebagai penyimpan dan penjamin ketersediaan air.
“ Gambut juga menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati, penyedia spesies asli gambut sebagai sumber pangan dan obat-obatan serta berperan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim yakni, penyimpan dan penyerap karbon. Pengelolaan gambut secara berkelanjutan berdampak signifikan pada upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatan ketangguhan masyarakat, khususnya terhadap bencana karhutla gambut dan banjir, “ terangnya
Acara semiloka seri I ini ditutup dengan diskusi kelompok terkait identifikasi kegiatan potensial dan rencana tindak lanjut sebagai dasar pembahasan dalam semiloka seri II dan III, untuk menghasilkan kolaborasi jangka panjang dalam upaya pengelolaan gambut secara berkelanjutan di Tapsel, khususnya dan Sumut pada umumnya. (RI)