Pengerokan dimulai dari pangkal hingga ujung daun, dan tidak boleh terlalu kuat agar seratnya tidak putus.
Setelah itu, serat yang terlihat akan diambil secara hati-hati agar serat tidak putus dan kusut yang dimulai dari bagian pangkal daun.
Serat yang dihasilkan dijemur di bawah sinar matahari sampai kering dan warna serat menjadi putih.
Kemudian, serat yang sudah kering disambung dengan tangan menggunakan teknik sambung tenun.
Selanjutnya, pemaletan dengan menggulung benang dari bentuk untaian menjadi bentuk bobin pakan atau pelet.
Dan hasilnya, serat daun nanas yang sudah menjadi benang bisa dijadikan benang pakan pada proses pertenunan.
Namun, untuk kebutuhan produksi yang dilakoni, kini dirinya telah menggunakan mesin dekortikator yang memiliki keunggulan ekstraksi, dimana kapasitas produksi serat lebih banyak, yakni 3-4 kg per hari.