Camat Tarutung Reinhard Lumbantobing yang mengetahui Tim Investigasi SMSI berada di lokasi, langsung turun dan memaparkan upaya penanggulangan yang dilakukan Pemkab Taput pasca bencana banjir yang menyebabkan jebolnya tanggul sungai Aek Siborgung.
"Setahun setelah dibangun mengalami kerusakan, tepatnya tiga tahun lalu, kita sudah melakukan penanggulangan,"ungkapnya.
Pada awalnya kata Renhard, masyarakat dengan spontan melakukan gotongroyong massal dibantu Pemkab Tapanuli Utara dengan menurunkan alat berat, tetapi upaya penanggulangan yang dilakukan tidak bertahan lama;tanggul jebol lagi.
“Kendati demikian, tanggul yang dibangun masyarakat itu tidak bertahan lama. Begitu hujan lebat turun, tanggul itu kembali jebol“ terangnya.
Kata Camat, kondisi Aek Siborgung telah dilaporkan kepada Pemkab Taput. Tetapi karena Sungai Aek Siborgung adalah ranah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), usulan pembangunannya pun telah diteruskan Pemkab Taput ke Pemprovsu.
“Sesungguhnya, usulan proyek perbaikan tanggul sudah masuk dalam daftar prioritas, yang kita sampaikan ke Provinsi, rencananya di tampung pada APBD Sumut Tahun 2020. Namun karena terjadinya refocusing anggaran, sehingga perbaikannya hingga kini belum terealisasi”sebutnya.
Ia juga mengakui, usulan ini juga sudah disampaikan kepada sejumlah Anggota DPRD Sumut dari Dapil 9 Sumut.(Rel/MN)