TANJUNGBALAI - realitasonline.id | Penggunaan gas LPG dimasyarakat saat ini sudah sangat begitu vital. Apalagi pasca pemerintah pusat merealisasikan program konversi penggunaan minyak tanah ke gas untuk konsumtif masyarakat. Hal inipun didukung dengan diluncurkannya Gas LPG 3kg bersubsidi bagi masyarakat yang kurang mampu.
Senada dengan itu semua, pemerintah daerah juga berperan dan bertanggungjawab dalam menjamin ketersediaan pasokan gas terhadap masyarakat serta menjaga stabilitas harga agar tidak terjadinya kecurangan serta monopoli ekonomi.
Namun, faktanya dilapangan saat ini harga gas LPG 3kg bersubsidi dikalangan masyarakat kota Tanjungbalai malah dijual melebihi harga HET Rp.16.000,- yang telah disepakati oleh pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Tanjungbalai, Rosidah SE saat ditemui realitasonline.id, Senin (06/12/2021) menjelaskan bahwa untuk pasokan gas bagi masyarakat Tanjungbalai relatif kondusif, namun ketika disinggung perihal harga ia tak menampik jika harga jual diatas harga HET. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut diambil sesuai dengan kesepakatan pihak pengusaha dan DPRD.
"Saat ini quota gas lpg yang diberikan pertamina untuk pemerintah kota tanjungbalai lebih dari cukup, jika dibandingkan dengan angka konsumtif atau jumlah penduduk sejauh ini. Bahkan jika memasuki hari-hari besar, quota tersebut malah ditambah sehingga kita menjamin tidak adanya kelangkaan dikalangan masyarakat. Namun menyangkut harga, itu memang sudah sesuai dengan kesepakatan pihak pengusaha dan DPRD beberapa waktu lalu" ungkapnya.
Terpisah, Ketua Komisi-B DPRD Kota Tanjungbalai, Hj. Artaty saat ditanya perihal yang menyebutkan bahwa harga gas LPG di Tanjungbalai dijual diatas harga HET berdasarkan kesepakatan pihak pengusaha dengan DPRD membantah hal tersebut. Bahkan ia tidak mengetahui adanya kesepakatan seperti itu sama sekali.
"Saya tidak pernah mengetahui adanya hal seperti itu. Yang saya ketahui selama ini harga HET Gas LPG di Tanjungbalai tetap di angka Rp.16.000,-" jelasnya.