TAPUT - realitasonline.id | Pasca gempa yang melanda kabupaten Tapanuli Utara Sabtu dini hari tanggal 1 Oktober sekitar pukul 2.28 Wib membuat warga panik dan berhamburan.
Gempa tektonik dengan kekuatan 5,8 SR dan membuat sekitar 1.316 rumah penduduk mengalami kerusakan dan juga fasilitas kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur yang jika dikalkulasi mencapai 1.591 unit.
Tidak hanya secara materi namun gempa tektonik dengan kedalaman sekitar 15 km dengan pusat Aek Raja Parmonangan (Rilis BMKG), membuat trauma warga yang bertanya apakah masih ada gempa lebih dasyat lagi.
Perihal ini ditanggapi Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan saat menggelar temu pers mendampingi Kapolda Sumut Irjen Panca Putra RZ Simanjuntak, Komandan Korem 023/KS Kolonel Inf Dody Tri Winarto, Kapolres AKBP. Johanson Sianturi, Dandim 0210/TU Letkol.Inf. Hari Sandra, Sekdakab Taput Indra Simaremare dihalaman Kantor Bupati, Minggu (2/10/2022).
" Tidak usah panik, tetap waspada, jangan percaya issu maupun berita yang tidak benar. Berdasarkan rilis BMKG aktivitas Gempa susulan sudah menurun tidak seperti yang kemarin hingga 77 kali aktivitas," ujarnya sesaat sebelum melepas Bansos dari Kemensos dan Kapoldasu.
Nikson meminta bagi warga yang tidur diluar ataupun tenda-tenda agar kembali kerumahnya masing-masing namun tetap waspada.
" Biasanya kalau sudah mulai kecil kekuatannya artinya kemungkinan sudah tidak ada lagi skala lebih besar. Namun memang kita tidak bisa pastikan. Namun, kita tetap waspada, dan kami tadi telah menandatangani masa tanggap darurat hingga tanggal 7 Oktober," tambahnya.