“ Kalau tidak salah, ada sekitar 177 Unit Mesin Pompa Gendong Elektrik Sprayer L16 diserahkan kepada Masyarakat kampung kami tahun 2022 ini, “ujar sumber menimpali, dan mohon identitasnya tidak dipulikasikan karena demi keselamatan diri dan keluarganya.
Realitasonline.id komit menjaga kerahasiaan identitas nara sumber, cerita dugaan Korupsi yang teranyar didalangi oleh Kepala Desa Lau Kasumpat semakin terkuak.
Disinyalir, persekongkolan Kepala Desa dengan orang tertentu dan atau 'Orang dekatnya' untuk melakukan Kejatan Luar Biasa (KLB) merampok Uang Negara (DD -red) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang bukan haknya, juga melibatkan beberapa nama.
“ Kami sudah mengecek harga Pompa Gendong Mesin Elektrik L16, di toko penyedia alat- alat pertanian dan di toko pedia, harganya bervariasi, ada yang Rp.525.000., adapula Rp.580.000 dan Rp.475.000., macam- macamlah , “ujar sumber lagi.
Tapi kalau ini, Bantuan Mesin Pompa Elektrik untuk masyarakat yang duitnya dari DD Lau Kasumpat ini ,sambung sumber lagi , saya berani jamin, walaupun belum pasti, tapi saya yakin, kalau di SPJ (Surat pertanggung jawaban) penggunaan anggarannya, diyakini, harga Pompa Elektrik itu diatas Rp.800.000., per Unit, jangan- jangan sampai Rp.850.000., per unit, biar ada dan lebih banyak lagi untuk ditilep, dinaik- naikkanlah harganya brooo, “pungkas sumber kesal.
" Jangankan Pompa Gendong yang terbuat dari ato- atom, itu kan kecil Broo, Batu sama Pasir pun asal menghasilkan duit pasti dilahap, bahkan duri pun mungkin ditellan kawan itu, “ ujar sumber dan celotehnya mengundang gelak tawa sumber sumber lainnya.
Pengerasan jalan yang semestinya menggunakan material dari Pasir campur batu (Sirtu) diduga diganti jadi tanah galian.
“ Ditulis di papan pengumuman , pembangunan atau perkeran jalan menggunakan bahan dari material Pasir dan Batu (Sirtu), kenyataannya, yang dipakai adalah Tanah Galian. Harga material Sirtu dengan Tanah galian kan sangat jauh beda harganya. Pengerasan jalan itu kan dibiayai oleh Dana Desa, kenapa bukan Sirtu yang digunakan, kenapa yang digunakan tanah galian, apa itu tidak menyalahi, apa itu bukan modus untuk melakukan korupsi, “ungkap sumber kesal.