Meminta KPU RI, KPU Sumut dan KPU Paluta agar memasukkan nama ketua salah satu partai di kabupaten Paluta yang saat ini sedang menjabat sebagai Bupati Paluta ke daftar hitam sebagai catatan untuk pertimbangan agar dicabut hak untuk calon presiden, wakil presiden, DPR, DPD dan DPRD karena diduga menyalahgunakan jabatan.
Setelah satu jam melakukan orasi dan sempat melakukan aksi bakar ban, massa ditemui asisten II Setdakab Paluta Haholongan Siregar yang berjanji akan menyampaikan tuntutan massa kepada atasan untuk segera ditindaklanjuti. “Kami akan sampaikan tuntutan adik-adik untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Baca Juga: Lagi, Rekanan Dinas Cikataru Demo di Kantor Bupati DS
Mendengar jawaban tersebut, massa sempat melakukan aksi penolakan dan hendak menerobos masuk ke dalam kantor Bupati Paluta untuk melakukan sweaping.
Namun, setelah mendapatkan penjelasan lebih jelas dan panjang lebar serta pemahaman dari pihak kepolisian, massa yang melakukan aksi dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian, dibantu personil Satpol PP Paluta membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar jika tidak ada tindaklanjut atas tuntutan mereka.
“Kami akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih besar jika tuntutan kami tidak ditindaklanjuti dalam waktu 4 hari kerja kedepan,” ancam koordinator aksi Pangaloan Rambe sambil membubarkan diri dengan tertib.(ASR)