Serdang Bedagai - Realitasonline.id | Hujan deras pada Selasa malam (22/8/2023) dan dilanjutkan hujan deras lagi Rabu malam hingga Kamis pagi mengakibatkan SMK 12 Sei Rampah banjir dan membuat para pelajarnya sudah 2 hari libur.
Sekolah tersebut tepat diseberang Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Rampah berada di Jl. Negara No. 128 Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
Tinjauan Realitasonline.id dilokasi Jumat (25/8/2023) Pukul 08.39 WIB, tampak halaman Sekolah tersebut banjir hingga setengah betis orang Dewasa dan selokan air yang didepan sekolah itu meluap.
Baca Juga: Terkait Sorotan DPRK Bireuen Tentang Silpa Infak di Baitul Mal Bireuen, Ini Penyebabnya!
Amatan Realitasonline.id di sebelah sekolah tersebut ada proyek pembangunan tembok dan penimbunan tanah merah. Serta ada sebagian para pekerjanya mencangkul tanah merah yang menutup selokan air agar air selokan bisa mengalir.
Wakil Kepsek Bidang Kurikulum SMK 12 Al Washliyah Sei Rampah Sri Wahyuni saat ditemui mengatakan dari hari Kamis sampai hari Jumat siswa-siswi tidak masuk belajar, iya sudah 2 hari libur.
Lanjutnya, ketinggian airnya dari hari Kamis sampai Jumat sama aja gak berkurang. Karena memang gak ngalir kemana-mana airnya, gak ada pembuangan air.
Baca Juga: Sunggal Juara Umum Karate Porkot Medan 2023
Ketika ditanya apakah selokan tumpat, Wahyuni menjawab selokan mungkin bisa juga tumpat apalagi ini kan disebelah tertutup oleh tanah timbun jadi gak ngalir airnya.
"Genangan airnya masuk kedalam kelas belajar setinggi mata kaki. Tapi akses untuk masuk ke kelas lebih dalam. Kita pun takut anak-anak nanti jatuh kepeleset dan kalau banjir anak-anak gak kondusif juga proses belajar mengajar," bilang Wahyuni saat diwawancarai di depan gerbang Sekolah tersebut.
Menurutnya jumlah siswa dan siswi sekitar 200 yang terdiri dari jurusan teknik komputer jaringan, jurusan teknik bisnis sepeda motor dan jurusan teknik kendaraan ringan.
Baca Juga: Oknum Kades Belongkut Dilaporkan Penjara Labuhanbatu Raya ke Polres Terkait DD
Wahyuni menjelaskan kemungkinan solusinya untuk besok kalau air tetap menggenang para pelajar akan dibagi dua, untuk sebagian belajar di ruangan lantai atas dan sebagian lagi di ruko yang disewa di depan Masjid Jami' Sei Rampah.
Saat ditanya pas banjir besar di Simpang Bedagai tahun lalu apakah Sekolah ini banjir juga, Wahyuni mengatakan gak pernah terjadi banjir. Ketika banjir besar tahun lalu kami sempat buat kegiatan ngasih bantuan untuk berbagi kepada masyarakat yang tertimpa banjir tahun lalu.