Vaksin Hepatitis B untuk mencegah infeksi hati akibat virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit ringan yang berlangsung selama beberapa minggu atau bisa juga mengakibatkan penyakit berat yang berlangsung seumur hidup.
Vaksin Polio untuk mencegah penyakit polio pada anak. Kebanyakan orang yang terinfeksi polio memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Namun, beberapa infeksi dapat menjadi sangat serius dan menyebabkan kelumpuhan atau ketidakmampuan bergerak pada bagian tubuh tertentu, seperti lengan, kaki atau otot pernapasan. Tidak ada obat untuk infeksi polio.
Vaksin BCG untuk mencegah TB atau tuberculosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah tiga penyakit, yakni difteri, pertussis dan tetanus.
Vaksin PCV untuk mencegah penyakit seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (bacteremia).
Baca Juga: Sugeng Riyanta Dilantik Jadi Pj Bupati Tapteng, Hassanuddin Ingatkan soal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
Vaksin rotavirus untuk melindungi anak dari penyakit gastroenteritis (radang pada lambung dan usus), yang ditunjukkan dengan gejala seperti diare akut, muntah, demam, anak sulit makan dan minum serta sakit perut.
Vaksin influenza untuk mencegah penyakit flu yang menyerang saluran pernapasan.
Vaksin MR/MMR untuk mencegah penyakit Campak, Rubella dan gondongan.
Vaksin Japanese encephalitis (JE) untuk mencegah penyakit radang otak.
Vaksin Varisela untuk mencegah cacar air atau chickenpox.
Baca Juga: Waduh! Akibat Galian Drainase Pipa 600 Tirtanadi Pecah, Air Mati
Vaksin hepatitis A untuk mencegah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Vaksin tifoid polisakarida untuk mencegah penyakit tifus.
Vaksin HPV untuk mencegah virus Human Papillomavirus yang menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin.
Dampak Jika Tidak Imunisisasi
Anak yang tidak diimunisasi memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Ini karena tubuh tidak memiliki sistem pertahanan khusus yang dapat melindungi tubuh dari penyakit-penyakit berbahaya tertentu, sehingga kuman akan semakin mudah berkembang biak dan menginfeksi tubuh anak. “ Lebih Baik Demam Sesaat, ketimbang Sakit Berkepanjangan,” Kata Samsul. (*)