Blangpidie - Realitasonline.id | Sebanyak 13 Menara buah atau hidang buah turut menghiasi perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tepatnya pada bulan rabiul akhir 1445 hijiriah di Desa (Gampong) Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (23/11/2023).
Selain 13 rangkai hidang buah, warga Gampong Mesjid juga menyediakan seratusan lebih aneka hidang masakan untuk para tamu undangan zikir dan doa dari Desa Padang Kawa dan Drien Jaloe, Kecamatan setempat, yang berlangsung Kamis siang jelang sore.
Bertempat di komplek Mesjid Nurul Huda Desa setempat, Keuchik Gampong Mesjid, Kasman dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas dukungan dan pertisipasi masyarakat yang telah bersama-sama untuk mensukseskan perayaan salah satu hari besar Islam ini.
Baca Juga: Terkenal di Jawa Bali Madura dan Sunda, Simak Rahasia Tumpeng
"Sebagai umat Islam, kita mesti memperingati hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW. Dalam setahun sekali kita baru dapat melaksanakan perayaan seperti ini," kata dia.
"Jadi sudah sepantasnya kita bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan dan rizki dari Allah SWT ," katanya didampingi Ketua Tuha Peut, Hasanuddin, Sekdes Mesjid Darmi Irwansyah dan Kaur Keuangan Jabarudin serta warga lainnya.
Demi menyemarakkan maulid tersebut, secara suka rela para apartur mulai dari Keuchik hingga perangkat lainnya di Gampong Mesjid menyediakan hidang aneka buah-buahan yang terangkai layaknya menara dengan ketinggian antara 3-4 meter.
Bahkan kalangan Pemuda juga dari masyarakat ikut menyediakan hidang buah tersebut.
"Mungkin bagi desa-desa lain sudah biasa hidang buah mencapai puluhan unit. Tapi bagi desa kami, termasuk paling banyak apalagi Desa Mesjid ini merupakan desa terkecil di Kecamatan Tangan-Tangan dengan bermukim sebanyak 85 unit rumah," katanya.
"Bahkan tahun lalu, kami sempat menyediakan 17 hidang buah," ungkap Kasman lebih lanjut.
Baca Juga: MEMALUKAN ! Jalan Provinsi di Medan Utara Berlobang , Setiap Hari Lalulintas Terganggu
Sementara itu, Tgk Al Kadri selaku tokoh agama di Desa setempat mengatakan, sudah menjadi rutinitas tahunan warga Desa Mesjid saling undang mengundang dengan Desa Padang Kawa dan Drien Jaloe.
Di samping merupakan desa tetangga, juga ada keterkaitan hubungan sanak famili antara ketiga desa tersebut.
"Tradisi memeriahkan maulid Nabi ini sudah menjadi turun temurun dari sejak dahulu bagi warga Desa Mesjid dalam setiap tahunnya di bulan Rabiul awal maupun akhir," katanya.