Blangpidie - Realitasonline.id | Belasan hektare lahan padi milik petani di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) rusak akibat disapu arus air luapan dari Krueng Tangan-Tangan pada Senin (11/12/2023) malam sekira pukul 23.00 WIB tadi malam.
Muhammad Yakop, Ketua Adat Sawah (Keujrun Blang) Desa Mesjid, kecamatan setempat, Selasa (12/12/2023) pagi mengatakan, kalau luapan air sungai telah membanjiri lahan padi milik petani yang sedang dalam fase pematangan bulir padi.
Untuk wilayah Desa Mesjid saja ada sekitar tujuh hektare yang rusak akibat diterjang banjir luapan dalam lokasi terpisah.
Baca Juga: Ngeri! SDN Panton Luas Baru Samadua Aceh Selatan Terancam Diseret Banjir
"Rata-rata tanaman padi dalam bedeng sawah petani di desa kami ini rusak akibat disapu arus air. Jika sudah tergilas air, bisa dipastikan akan gagal panen tidak bisa dimanfaatkan lagi bulirnya," kata Yakop.
Tokoh petani yang sudah 50 tahun menggarap lahan di Desa Mesjid itu mengaku baru kali ini lahan sawah petani benar-benar rusak di terjang arus air.
Biasanya, meski terjadi banjir serupa, namun tidak merusak sedemikian rupa.
Baca Juga: Ratusan Kader Karang Taruna Bireuen Ikuti Kegiatan Penguatan Kelembagaan
Padi yang sudah rebahan tidak akan mampu lagi berdiri seperti sediakala. Pasalnya, bulir padi sudah mulai ada yang menguning dan sebagiannya lagi sedang dalam proses pengisian.
Jika terendam dan tumbang dalam air, maka bulir padi yang sudah berisi itu akan tertimbun lumpur bekas banjir hingga bulirnya berubah warna menjadi hitam.
Meski tanaman padi petani di Desa Mesjid dan sekitarnya tergolong bagus, sayangnya ada beberapa hektare yang terendam dan tumbang akibat digilas arus air yang cukup tajam.
Baca Juga: Bursa Asia Unjuk Gigi Menjelang Rilis Data Ekonomi AS, Indeks Nikkei 225 Naik 258,77 Poin
Tak hanya air disertai lumpur, material sampah yang terseret arus juga ikut menumbangkan batang padi milik petani.
"Banjir luapan ini disebabkan lajur air sungai yang sudah tidak lancar lagi. Kemudian, saluran drainase juga banyak yang sudah dangkal. Jadi kita berharap pemerintah bisa menanggapi persoalan banjir ini," demikian pungkasnya.