Inilah Santri Asal Abdya Butuh Motor Tiga Roda untuk Mondok

photo author
- Minggu, 19 Januari 2025 | 14:02 WIB
Muhajir santri asal Abdya yang tengah menempuh pendidikan pesantren di Nagan Raya mengayuh sepeda butut miliknya untuk beraktivitas sehari-hari, Minggu (19/1/2025)
Muhajir santri asal Abdya yang tengah menempuh pendidikan pesantren di Nagan Raya mengayuh sepeda butut miliknya untuk beraktivitas sehari-hari, Minggu (19/1/2025)


Realitasonline.id - Abdya | Risna Muhajir (15) warga Blang Dalam, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami cacat fisik sejak lahir dibagian kakinya hingga tidak bisa berjalan.

Untuk itu, ia sangat membutuhkan kendaraan motor tiga roda demi keperluan sehari-hari dalam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Terpadu Jabar Tursina Al Adny Kabupaten Nagan Raya.

Anak pertama dari tiga bersaudara buah dari pasangan Syahrel dan Yeni itu, saat ini hanya bisa mengayuh sepeda tangan yang dirakit orang tuanya supaya bisa beraktivitas di lingkungan pesantren.

"Muhajir memang sudah mengalami cacat fisik sejak lahir. Di mana, kakinya tidak bisa berjalan dan beraktivitas normal seperti anak lainnya," kata Syahrel, ayah dari Muhajir, Minggu (19/1/2025).

 

Baca Juga: Mobil Listrik China Semakin Diterima di Pasar Internasional, Ini keunggulan Mobil Listrik Geely yang Penuh Inovasi

 

Syahrel menceritakan, karena sedang mondok di pesantren, dalam beraktivitas sehari-hari, Muhajir harus mengayuh sepeda roda tiga bututnya.

"Kalau berjalan dia terpaksa menggunakan lutut, karena tempat pengajiannya agak sedikit jauh dari biliknya (kamar), makanya dia membutuhkan sepeda yang sedikit lebih layak," sebutnya.

Syahrel menambahkan, sepeda manual Muhajir sudah rusak, dan saat ini Muhajir memang sangat membutuhkan kendaraan bermotor. Supaya dalam melakukan aktivitas sehari-hari lebih mudah.

 

Baca Juga: Semakin Canggih dan Desain Futuristik, Bagaimana Keunggulan Mobil Listrik Geely Galaxy?

 

"Jadi kalau ada sepeda motor lebih memudahkan ia (Muhajir) untuk mengikuti pengajian, sholat berjamaah, dan keperluan lainnya. Tapi apa boleh buat, saya selaku orang tua belum bisa memaksimalkan kebutuhan anak saya ini," ungkapnya dengan nada sedih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X