LIRA: Festival Muslim Ayub Dijadikan Panggung Politik, Namun Berbalik Menjadi Panggung Musibah

photo author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 15:32 WIB
Photo. Acara Festival Muslim Ayub yang berlangsung di Stadion H. Syahadat Kutacane. Dok realiatasonline.id
Photo. Acara Festival Muslim Ayub yang berlangsung di Stadion H. Syahadat Kutacane. Dok realiatasonline.id

Realiatasonline.id - Kutacane | Festival Muslim Ayub yang digelar pada tanggal 15 hingga 18 Agustus 2025 yang digelar di Stadion H. Syahadat Kutacane Aceh Tenggara menuai sorotan tajam dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).

Lantaran seorang remaja Nanda (21) warga Desa Pulonas Kecamatan Babusalam, tewas ditikam saat berlangsung penutupan Festival Muslim Ayub Fest pada Senin malam (18/08/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.

Aktivis DPD LIRA Aceh Tenggara, M. Saleh Selian saat menjawab realiatasonline.id pada Rabu (20/08/2025) mengatakan, wakil rakyat semestinya membawa maslahat, bukan mudharat, termasuk Pemerintah daerah setempat, "Aceh punya syariat, punya marwah, jangan gara-gara kepentingan politik dan popularitas sesaat rakyat menjadi korban kata Saleh Selian.

Baca Juga: Pembinaan ASN, Menag Ajak Untuk Bersinergi Wujudkan Asta Protas Kemenag

 

Dijelaskannya, seyogyanya, pergelaran Festival Muslim Ayub tidak pantas dilakukan di Serambi Mekah ini karena melanggar syariat islam, mengingat, Aceh merupakan daerah syariat IsIam." Panitia Festival Muslim Ayub harus bertanggungjawab atas tewasnya Nanda (21) warga Desa Pulonas Kecamatan Babusalam." Festival Muslim Ayub hanya mengudang musibah bagi masyarakat Aceh Tenggara.

 

Disingungnya, dalam pergelaran festival ini, pihak keamanan diduga sangat lalai dalam pengamanan, sehingga tragedi berdarah ini terjadi saat penutupan festival itu.

Baca Juga: Sindikat Pencurian Motor Beraksi di Padangsidimpuan, Polisi Ringkus Eksekutor dan Penadah

Ironisnya lagi, pemerintahan daerah hanya mendapat pendapatan asli daerah (PAD) dari pergelaran itu sebesar Rp.3 juta rupiah dalam hal ini ke pihak Dinas Pariwisata Aceh Tenggara, seperti diketahui, Stadion H. Sayadat Kutacane natobene merupakan lokasi olahraga sepak bola, tentu akibat itu rerumputan di lapangan Stadion tersebut rusak serta sampah berserakan.

Menurut Saleh Selian, nilai sebesar Rp.3 juta rupiah tidak cukup untuk mengatasi kerusakan- kerusakan efek dari kegiatan yang digelar oleh Muslim Ayub yang merupakan anggota DPR-RI dari partai Nasdem Asal Aceh tersebut ungkap Saleh Selian. (sd)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X