Realitasonline.id-Abdya|Sejumlah orang tua murid di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 13 Aceh Barat Daya (Abdya) meminta instansi terkait untuk lebih jeli lagi dalam penempatan zebra cross terutama di sekitar sekolah-sekolah.
Seperti halnya di MIN 13 Abdya yang berlokasi di jalan nasional, Desa Gunong Cut, Kecamatan Tangan-Tangan yang dianggap rawan kecelakaan terhadap murid di madrasah setempat.
Salah satu orang tua siswa, Sabtu (23/8/2025) mengakui masih ada sekolah di Kabupaten Abdya yang belum dilengkapi dengan tanda penyebrangan jalan yang memadai, seperti zebra cross yang tujuannya agar pengendara bisa sedikit mengontrol laju kendaraannya saat siswa datang atau pulang keluar dari gerbang sekolah.
Baca Juga: Instruktur USK Latih 20 Nelayan Abdya Cara Gunakan Alat Fishfinder
"Salah satu contohnya adalah di MIN 13 Abdya. Di sana, tidak ada zebra cross untuk penyebrangan, termasuk tidak ada pembatas jalan yang dipasang di area tersebut. Hal ini sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak yang setiap hari harus menyeberang jalan menuju atau pulang sekolah," jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini berisiko tinggi bagi keselamatan anak-anak yang hendak menyeberang, terutama saat waktu-waktu sibuk di pagi hari. Bahkan, sejumlah guru terpaksa harus turun tangan langsung untuk membantu anak-anak sekolah menyebrang di lokasi tersebut.
"Meski terkadang banyak pengendara kurang peduli dengan cara kami mengatur lalu lintas di pagi hari, tapi inilah tugas kami pagi dan siang saat pulang sekolah untuk membantu anak-anak menyebrang. Ini jelas bukan solusi yang ideal. Saya rasa perlu dibuat zebra cross agar anak-anak bisa menyeberang dengan aman," ungkap salah satu guru di MIN 13 Abdya.
Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan anak-anak di jalan raya harus menjadi prioritas, mengingat banyaknya kendaraan yang melintas di sekitar area sekolah pada jam-jam sibuk dan tidak terukur.
Oleh karena itu, Ia berharap agar dinas terkait dapat segera menanggapi permasalahan ini dan membuat langkah konkret untuk memasang zebra cross di lokasi-lokasi yang belum ada fasilitas penyebrangan yang memadai.
"Saya berharap pemerintah daerah dan dinas terkait bisa segera melihat masalah ini secara serius. Keamanan dan keselamatan anak-anak sekolah harus menjadi perhatian utama kita semua," demikian tambahnya. (Zal)