Kuliah Umum di Universitas Teuku Umar, Bupati Abdya Safaruddin Bagi Rumus Empat Pilar Mahasiswa Berdaya Saing

photo author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 17:35 WIB
Bupati Abdya Safaruddin saat memberi kuliah umum di UTU Aceh Barat, Kamis (2/10/2025)
Bupati Abdya Safaruddin saat memberi kuliah umum di UTU Aceh Barat, Kamis (2/10/2025)

 

Realitasonline.id - Aceh Barat | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr. Safaruddin, S.Sos., M.S.P.,mengisi Kuliah Umum bertajuk "Menjadi Mahasiswa yang Berdaya Saing" di Universitas Teuku Umar (UTU), Kamis (2/10/2025) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Abdya Safaruddin menekankan bahwa mahasiswa berdaya saing harus mampu menciptakan nilai nyata melalui keterampilan relevan, yang didukung oleh karya/rekam jejak, jejaring yang sehat, dan etika dalam belajar dan berkarya.

Untuk mampu menjadi daya saing, Mahasiswa harus mengerti rumusnya yakni, SKILL + BUKTI + JEJARING \times ETIKA. Keempat faktor ini, lanjutnya, wajib dibangun dan dimiliki oleh mahasiswa.

Baca Juga: Kepala Sekolah di Belitung Timur Dilantik di Lapangan Terbuka, Ini Alasan

 

Skill (Keterampilan) "Mampu" yakni, mencakup kemampuan hard skill (sesuai jurusan) dan soft skill (seperti komunikasi, problem solving, teamwork, manajemen waktu, literasi digital, dan kepemimpinan). Contohnya adalah kemampuan menganalisis data, menulis paper yang jelas, dan mengelola tim penelitian.

Bukti (Portofolio) merupakan rekam jejak konkret dari kemampuan, seperti proyek yang dikerjakan, prototype yang dibangun, artikel yang dipublikasi, sertifikat yang relevan, atau penghargaan kompetisi.

Jejaring (Relasi Bermakna) "Terhubung" melibatkan hubungan profesional yang saling memberi nilai dengan dosen, praktisi, mentor, komunitas, dan alumni. Manfaatnya termasuk mendapatkan feedback dari mentor, kolaborasi riset, hingga info magang/lowongan pekerjaan.

Baca Juga: M Yasin Yusuf Dilantik Jadi Ketua BWI Abdya

 

Terakhir, Etika (Integritas & Profesionalisme) artinya "Dapat Dipercaya", meliputi kejujuran akademik, tanggung jawab sosial, menghargai waktu orang lain, dan menepati janji. Pentingnya etika digarisbawahi dengan contoh seperti sitasi jurnal yang benar, menghindari plagiarisme, dan komitmen pada deadline.

Selain itu, Bupati Safaruddin juga menyoroti realitas persaingan saat ini yang bersifat lintas daerah/negara dan dipercepat oleh cepatnya usang skill akibat perubahan teknologi. Kuncinya adalah menjalankan siklus berulang: Belajar \rightarrow Latih \rightarrow Tunjukkan.

Dalam dunia kerja, hasil dan dampak yang dicari perusahaan, bukan hanya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yang tetap penting tetapi bukan penentu tunggal. Mahasiswa didorong untuk menguasai kerangka STAR (Situation-Task-Action-Result) dan harus adaptif, kolaboratif, dan etis sebagai kunci bertahan.

Di era digital, Bupati Safaruddin berpesan agar mahasiswa menghindari perilaku negatif seperti hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan. Ia mengingatkan bahwa jejak digital akan menjadi 'Curriculum Vitae' di masa depan dan menekankan penggunaan teknologi yang bijak untuk berkarya dan membangun jejaring positif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X