“Jetty ini akan menjaga stabilitas muara, sehingga saat air dangkal boat bisa masuk. Pembangunannya juga harus melewati gelombang pecah itu agar lebih maksimal,” sebutnya seraya menunjuk ke arah laut.
Sementara itu, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH menyambut baik atas respon Balai dan Bappeda Aceh, dengan mengunjungi Pantai Jilbab Susoh yang setiap tahunnya menjadi langganan abrasi.
“Breakwater di Pantai Jilbab sangatlah dibutuhkan, sehingga masyarakat di bibir pantai ini tidak menjadi korban setiap gelombang pasang,” ujarnya.
Bukan itu saja, lanjut Akmal, pembangunan Muara Susoh sangatlah penting dilakukan, bahkan awal dirinya dilantik pada periode kedua, sudah mengusulkan anggaran puluhan miliar, namun yang dibangun oleh pihak rekanan bukan ke arah laut, tapi ke darat.
“Sangat sedih dan marah sekali saya saat itu, karena Otsus kan diambil alih ke Provinsi, sehingga rencana awal kita berubah, dan pembangunan breakwater menjadi tidak bermanfaat,” lanjut Akmal.
Karenanya, perencanaan awal itu susunan batu gajahnya mengarah ke laut, sehingga saat terjadi gelombang pasang dan gelombang tinggi dan tidak bisa pergi melaut para nelayan bisa bersandar ke muara.
“Manfaatnya jelas, jadi boat tidak hancur akibat terkena hantaman ombak. Semoga apa yang dicita-citakan ini akan tercapai,” pungkasnya. (ZAL)