Modus nabi nabi palsu itu, sebut khatib Hasan Basri Ahmad masih berlanjut sampai sekarang di kalangan komunitas Islam.
"Mereka yang berani menciptakan ajaran baru dalam Islam. Menandingi nabi. Melampaui nabi. Dahsyat. Di Aceh banyak. Saya sudah kelilingi Indonesia. Paling banyak ajaran baru yang sok hebat. Melebihi nabi dan berani membawa dalam salat. Di Aceh dua tiga tahun lalu ada sepuluh aliran sesat. Sekarang sudah lebih lagi, paling kurang ada 17 aliran sesat", ungkap Ustad Hasan Basri Ahmad.
Dia juga menjelaskan tentang basic aliran sesat itu tersebar di mana mana. Bahkan sebut Ustaz Hasan Basri Ahmad ada yang menyusup di kalangan kampus. Fenomena nabi palsu itu disebutkan khatib itu semakin parah dengan upaya penggalangan pengikut sebanyak banyaknya.
"Menyikapi fenomena ini maka sudah saatnya kaum muslimin menumbuhkembangkan kearifan sosial, yaitu membangun masyarakat madani yang handal," pesan Hasan Basri Ahmad.
Pada bagian awal khutbahnya khatib Hasan Basri Ahmad sempat memaparkan tentang ibadah kurban.
Sebut Hasan Basri Ahmad, syariat kurban yang dipelopori oleh Nabi Ibrahim alaihis salam dan diteruskan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam merupakan ibadah yang amat penting dalam Islam yang mengandung nilai nilai positif dan konstruktif bagi kehidupan insan beriman.
Hal ini sebut khatib Hasan Basri Ahmad seperti diungkapkan dalam Alquran surah Al Kausar. Ayat yang sangat pendek ini mengajarkan empat nilai penting.
Pertama; nikmat Allah yang diberikan kepada kita lebih banyak dari rasa syukur kepada Allah. Umumnya manusia ini sebut khatib, setelah mendapat nikmat akan lupa kepada yang memberikan nikmat.
