Blangpidie - Realitasonline.id | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim SH saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Nurul Yaqin, Desa Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, mengharapkan panitia pembangunan tidak meminta sumbangan di jalan sehingga dapat mengganggu aktifitas arus lalulintas yang sewaktu-waktu bisa menyebabkan kecelakaan karena jalan jadi sempit.
Disamping itu, Bupati Akmal juga mengingatkan kalangan masyarakat kabupaten setempat untuk tidak membatasi fungsi dan pemanfaatan masjid.
Dihadapan Ketua DPRK Abdya, Nurdianto dan tiga anggota DPRK asal Desa Keude Siblah, ia menjelaskan panjang lebar fungsi dan keutamaan dalam memakmurkan masjid. Intinya, masjid tidak hanya digunakan untuk kegiatan ibadah utama saja, melainkan kegiatan kemasyarakatan seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
“Fungsi masjid sangat luas dan telah dicontohkan baginda Nabi Besar Muhammad Saw. Kita selaku ummat jangan membuat banyak pantangan di masjid. Yang jangan masjid itu digunakan untuk kegiatan maksiat, hal itu yang tidak boleh,” tegasnya.
Dikesempatan yang sama dia sangat mengapresiasi upaya pembangunan Masjid Nurul Yaqin, Desa Keude Siblah, terlebih di dalam desa itu terdapat tiga anggota DPRK Abdya yakni Zul Ilfan, Juli Nardi dan Yulizar alias Yong Pabrek yang dinilai sangat mumpuni dalam membantu proses pembangunan masjid hingga tuntad.
Ditambah lagi dalam desa yang terletak di pusat Kota Blangpidie itu juga terdapat banyak pengusaha sukses yang tentunya tidak tinggal diam saat melihat pembangunan mesjid telah berjalan.
“Tiga anggota dewan ada di desa ini, nanti dana Pokir mereka juga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan masjid ini. Tapi saya ingatkan, jangan sampai ada yang panitia ataupun masyarakat yang meminta sumbangan untuk masjid di jalan, sebab hal itu tidak baik. Masih ada cara dan upaya lain yang lebih layak digunakan,” tuturnya lagi.