"Bersyukur sekali ada kepedulian sesama wali santri, artinya mereka sangat mendukung supaya anaknya divaksin,"
Andika tidak menampik beberapa wali santri juga ada menolak anaknya untuk divaksin. Dalam hal pesantren tidak bisa memaksakan.
"Ada wali santri yang menolak anaknya divaksin, kita tidak bisa memaksakan. Tapi ada juga yang orang tuanya mengizinkan anaknya divakasin, setelah di skrining oleh tanaga kesehatan ternyata si anak memiliki riwayat sakit dan tak bisa divaksin," ungkapnya.
Andika mengungkapkan dayah atau pesantren berada dibawah naungan beberapa instansi seperti Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah dan instansi lainnya.
"Instansi-instansi ini semua menganjurkan agar santri atau siswanya divaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok," kata Pemuda asal Desa Siompin ini.
Ia berharap apa yang dilakukan Pesantrean Darur Rasyid dapat memberikan contoh bagi pesantren lainnya yang masih kesulitan memvaksin santrinya.
"Kemudian kepada pemerintah agar kiranya membuat regulasi terlebih dahulu sebelum action, jangan sudah timbul kegaduhan baru dibuat regulasi," terangnya.