BIREUEN - realitasonline.id l Akhir akhir ini keberadaan bangunan liar di atas bantaran dan saluran irigasi Pantee Lhong terus bertambah dan telah menggangu suplai air ke areal persawahan. Pemkab Bireuen sepertinya "menutup mata" atas munculnya bangunan bangunan liar tersebut.
Seorang Keuchik (Kades) di Kecamatan Peusangan yang enggan disebut namanya mengatakan, dengan adanya bangunan liar di atas saluran irigasi seperti di kawasan Keudee Matang Geulumpangdua, Kecamatan Peusangan telah menghambat suplai air ke areal persawahan warga.
"Kios kios di atas irigasi itu mengganggu suplai air ke sawah. Seharusnya Pemkab Bireuen membongkar semua bangunan di atas saluran irigasi," pinta keuchik di kawasan setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen, Fadhli Amir, ST yang dikonfirmasi Realitas terkait bangunan liar di atas saluran irigasi, mengaku sudah sering mengingatkan masyarakat supaya tidak mendirikan bangunan di atas saluran irigasi.
"Kami sudah sering mengingatkan dan mengimbau masyarakat agar jangan mendirikan bangunan di atas saluran irigasi. Keberadaan bangunan di atas saluran irigasi sangat mengganggu dan sulit dilakukan pemeliharaan saluran," kata Fadhli.
Kadis PUPR Kabupaten Bireuen, Fadhli juga mengatakan karena ada masyarakat yang masih membangun kios kios di atas saluran irigasi maka pihaknya akan melakukan koordinasi kembali dengan pihak pihak terkait untuk secepatnya melakukan langkah langkah pencegahan.
Sementara Ketua Komisi III DPRK Bireuen, Teuku Muhammad Mubaraq yang dihubungi Realitas, Rabu (27/10/2021) meminta Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A Gani, SH MSi untuk mengambil sikap tegas terhadap bangunan liar di atas saluran irigasi.