BLANGPIDIE - realitasonline.id | Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) tahun 2022 Aceh Barat Daya (Abdya) telah disepakati dan disahkan sebesar Rp. 1.000.044.842.547 sebagaimana tertuang dalam berita acara antara DPRK dan Pemkab Abdya pada rapat paripurna penutupan pembahasan rancangan qanun APBK 2022 di gedung DPRK setempat, Rabu (17/11).
Sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRK Nurdianto tersebut telah menyepakati dan menyetujui belanja daerah, sebagaimana tertuang dalam berita acara yang disampaikan Badan Anggaran DPRK Abdya menyimpulkan bahwa, belanja daerah sejumlah Rp. 1.000.044.842.547 dan jumlah pendapatan senilai Rp. 898.637.580.732. Sedangkan besaran APBK Abdya tahun 2021 Rp 1.036.931.604.914. Usai laporan Badan Anggaran DPRK Abdya, rapat dilanjutkan dengan pemandangan akhir fraksi-fraksi yang disampaikan T Junardi dari Fraksi Abdya Hebat dan Zulfan SP dari Fraksi Abdya Sejahtera.
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan para anggota dewan yang telah merampungkan pembahasan APBK Abdya tahun anggaran tahun 2022 dan telah ditetapkan dalam persetujuan bersama.
Rancangan qanun APBK 2022 yang diajukan ke forum dewan tersebut telah dibahas melalui beberapa tahap pembahasan dan yang diakhiri dengan pendapat akhir dari fraksi-fraksi. Dari hasil pendapat akhir dalam forum, banyak saran dan pendapat serta usul yang sangat berguna dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat di Abdya pada masa yang akan datang.
“Kami menyadari bahwa dalam tahap-tahap pembahasan rancangan qanun APBK 2022 antara eksekutif dan legislatif terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran, tetapi masih dalam koridor pencapaian kata sepakat,” ujarnya.
Disamping itu, Bupati Akmal dalam kesempatan itu juga sedikit mengulas mengenai latar belakang untuk mendirikan pelabuhan di teluk Surin.
Katanya, Surin adalah sebuah teluk yang sangat potensial menjadi sebuah pelabuhan besar. Kalau cerita zaman dulu kenapa angkutan laut di Aceh tidak berjalan dengan baik, karena Aceh tidak punya laut dalam sedalam pelabuhan Belawan di Sumatera Utara.
