Intake Tersumbat, Seribuan Ha Sawah di Abdya Terancam Kering

photo author
- Selasa, 4 Januari 2022 | 18:15 WIB
Asisten II pada Setdakab Abdya, Ir Much Tavip MM bersama Dinas PUPR dan Distanpan serta PDAM Gunung Killa meninjau kondisi pintu air di Intake Krueng Baru yang tersumbat, Senin (3/4). (Foto: Realitasonline.id/Syahrizal)
Asisten II pada Setdakab Abdya, Ir Much Tavip MM bersama Dinas PUPR dan Distanpan serta PDAM Gunung Killa meninjau kondisi pintu air di Intake Krueng Baru yang tersumbat, Senin (3/4). (Foto: Realitasonline.id/Syahrizal)

BLANGPIDIErealitasonline.id | Pintu Air Daerah Irigasi (DI) Intake Krueng Baru di Desa Kaye Aceh, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan mengalami penyumbatan akibat ketebalan sendimen hingga mencapai satu meter. 

Imbas dari penyumbatan dalam saluran pintu air tersebut, diprediksi seribuan hektare sawah petani yang akan memasuki masa tanam tahun ini bakal terancam kekeringan. Sawah Petani yang selama ini bergantung dari sumber aliran Krueng Baru itu, justru tak bisa lagi memperoleh air jika tidak segera ditanggulangi.

Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setdakab Abdya, Ir Much Tavip MM ditemui wartawan, Selasa (4/1) mengatakan, kalau pihaknya telah turun langsung ke lokasi untuk memeriksa pintu air di Intake Krueng Baru pada Senin (3/1) siang kemaren.

Kita menerima laporan bahwa pintu air itu telah tersumbat, jadi kita langsung melakukan pemeriksaan ke lokasi, kata Tavip didampingi Kabid SDA Dinas PUPR Abdya, Sabri ST, mewakili Kadis Pertanian dan Pangan Teuku Indra serta pihak PDAM Gunung Killa.

Dari hasil observasi dilapangan, pihaknya menemukan ada tumpukan sendimen yang telah menyumbat laju air sehingga tidak bisa mengalir dengan lancar didalam saluran. Kalau kita prediksi, sendimen dari bebatuan kerikil itu telah mengeras dan menumpuk hingga mencapai satu meter, ungkapnya.

Pihaknya telah mencoba beberapa kali melakukan pembersihan menggunakan armada Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), sayangnya sendimen tersebut juga tidak berhasil dihancurkan. Maka dari itu, Tavip berharap pihak Dinas Pengairan Provinsi Aceh bisa segera turun bersama untuk mencari solusi terkait penyumbatan tersebut.

“Karena saluran irigasi itu ranah nya provinsi, maka kita sudah meminta Dinas PUPR segera berkoordinasi untuk meminta izin pembongkaran boxculver agar sendimen yang mengendap dalam saluran bisa di keruk menggunakan beko (exavator), tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X