TAPAKTUAN - realitasonline.id | Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran diwakili Asisten III H. Halimuddin, SH, MH, melepaskan secara simbolis mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam penerapan aplikasi Sistem Informasi Gampong (SIGAP) di kabupaten setempat.
Kegiatan pelepasan tersebut turut dihadiri Dekan FMIPA Unsyiah, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA Unsyiah beserta para Kaprodi dan dosen, Kepala DPMG Aceh yang diwakili Kabid Pengembangan Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tempat Guna, Kepala DPMG Aceh Selatan, Para Camat seAceh Selatan, Para Keuchik, dan Para Mahasiswa Fakultas MIPA USK, berlangsunh di Aula Lantai III Bappeda, Rabu (22/06/2022).
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Asisten III, menyampaikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), merupakan program yang dicanangkan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Aceh selatan menjadi salah satu kabupaten yang merasakan manfaat pelaksanaan program MBKM. Dimana sebanyak 18 mahasiswa dan mahasiswi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsyiah telah datang dan menetap di 18 Gampong dalam wilayah Aceh Selatan untuk melatih dan mengimplementasikan sebuah inovasi, yakni Sistem Informasi Gampong (SIGAP), bagi aparatur gampong di kabupaten ini.
Pada kesempatan tersebut, bupati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang telah melaksanakan program merdeka belajar di kabupaten ini, melalui penerapan aplikasi SIGAP.
Ia memberikan apresiasi kepada Fakultas MIPA Unsyiah, yang telah berkenan menjalin kerjasama dengan kabupaten aceh selatan, melalui penerapan MBKM, semoga kerjasama ini terus berlanjut di masa yang akan datang, ucapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas MIPA Unsyiah Prof. Dr. T. M. Iqbalsyah, menyampaikan mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini yakni jurusan Matematika dan jurusan Statistika berjumlah 18 orang, ini merupakan kebijakan menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan mahasiswa tidak hanya mendapatkan teore di dalam kelas, tetapi juga melakukan praktek langsung di lapangan.