"Jika dana itu menjadi Silpa otomatis penerimaan DOKA untuk Kabupaten Bireuen tahun 2023 yang besarannya 32 miliar akan dikurangi 10 miliar dari dana Silpa tahun ini. Hal itu akan sangat merugikan daerah. Seyogyanya Dewan berpikir secara rasional. Jangan mengedepankan tendensi-tendensi dan kepentingan politik untuk kepentingan pribadinya", pesan Agsal.
Forkomabir juga mempertanyakan tentang seorang anggota dewan yang notabene adalah Wakil Ketua II DPRK Bireuen mempermasalahkan dana untuk pembangunan Stadion Paya Kareung.
Tulis Agsal dalam siaran Persnya itu, dia meragukan dan menyangsikan integritas, kapabilitas DPRK Bireuen menyangkut penganggaran, khususnya terhadap Suhaimi Hamid yang telah mengeluarkan statement yang sangat membingungkan publik.
Forkomabir Wilayah DKI Jakarta juga meminta kepada Pemkab Bireuen untuk segera merealisasikan kegiatan Stadion Paya Kareung, terlepas dari jadi atau tidaknya Bireuen sebagai salah satu kabupaten tuan rumah penyelenggara PON, sebab Stadion tersebut memang dibutuhkan oleh masyarakat Bireuen bukan saja sebatas perhelatan PON tersebut. (RZ)
Forkomabir Wilayah Jakarta Nilai Cara Berpikir Suhaimi Hamid Merugikan Daerah
Bireuen - Realitas. Ketua Forum Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Bireuen (Forkomabir) Wilayah DKI Jakarta Agussalim menilai cara berpikir Suhaimi Hamid (Wakil Ketua DPRK Bireuen) merugikan Daerah.
Ketua Forkomabir Wilayah DKI Jakarta Agussalim dalam siaran Pers yang diterima Realitas, Rabu (27/7/2022) mengatakan, sangat menyesali sikap Suhaimi Hamid yang menyampaikan pernyataan di media massa, padahal yang bersangkutan adalah Pimpinan Dewan.
"Dia terlibat dalam proses pembahasan Anggaran. Apalagi sidang paripurna pengesahan APBK Bireuen Tahun Anggaran 2022 dipimpin oleh Suhaimi Hamid dan beliau pula yang mengetok palu," tulis Agussalim dalam siaran Persnya itu.