BLANGPIDIE - realitasonline.id | Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk meninjau langsung kondisi masalah yang ada di areal persawahan Paya Laot, Desa Lhueng Baro, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Abdya.
Pasalnya, belasan hektare lahan sawah yang sudah ditanami padi oleh petani setempat kerap terendam banjir luapan dari saluran pembuang yang sudah mulai dangkal akibat tebalnya sendimen.
"Saluran itu perlu di normalisasi menggunakan alat berat (beko). Kemudian, tebing saluran juga harus di beton. Kalau dibiarkan seperti itu, banjir luapan di sawah Paya Laot tak akan pernah tuntas," kata Julinardi salah satu anggota DPRK Abdya, Kamis (15/9).
Untuk lebih jelasnya, politisi Partai Hanura itu, dengan tegas meminta Pj Bupati Abdya H Darmansah SPd MM untuk turun langsung ke lokasi agar persoalan yang mendera petani setempat dapat segera digubris. Apalagi selama ini petani di Paya Laot kerap mengalami kerugian karena faktor bencana tersebut.
Akibat sering terendamnya areal persawahan pada musim penghujan itu, Julinardi menyarankan untuk di bangun saluran pembuang atau drainase di sepanjang jalan nasional wilayah Manggeng. Sehingga, petani yang bercocok tanam di sana tidak selalu merugi akibat gagal panen.
"Kan sayang petani sudah bersusah payah, mengeluarkan modal menggarap sawah mereka dengan harapan hasil panen bisa mencukupi dan menopang ekonomi keluarga juga sebagai program ketahanan pangan yang di gagas oleh Bapak Presiden Republik Indonesia," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Para petani di Paya Laot setiap musim tanam selalu kuatir dengan perkembangan tanaman padi mereka yang seakan makin memburuk dan mudah terserang hama. Bahkan dengan terendamnya batang padi yang masih balia itu justru bisa saja proses anakan tidak maksimal dan mudah mati termasuk diserang hama keong.