Pj Bupati Abdya Perkuat Sinergitas Penurunan Stunting

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 16:30 WIB
Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM membuka kegiatan rapat koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TNI, IBI, dan TP PKK Abdya yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Aceh di Blangpidie, Rabu (12/10). (Ist)
Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM membuka kegiatan rapat koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TNI, IBI, dan TP PKK Abdya yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Aceh di Blangpidie, Rabu (12/10). (Ist)

Blangpidie - Realitasonline.id | Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah SPd MM, terus berupaya menekan angka stunting dengan memperkuat sinergisitas dan kolaborasi bersama pihak terkait lainnya secara intensif di setiap tingkatan wilayah. 

Hal itu disampaikan Darmansah saat membuka kegiatan rapat koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TNI, IBI, dan TP PKK Abdya yang dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh di Blangpidie, Rabu (12/10).

Melalui kegiatan itu, Darmansah mengharapkan dapat menjadi momentum refleksi sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa Kabupaten Abdya mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, yaitu manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Menurutnya, langkah-langkah mempersiapkan SDM yang unggul harus sejak dini dimulai sebelum terjadinya kelahiran. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas SDM unggul adalah stunting. Stunting ini tidak hanya pada persoalan pertumbuhan anak saja, namun lebih komprehensif terkait juga aspek perkembangan anak, yang nantinya berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini akan berakibat pada kemampuan mental dan persiapan belajar anak berada dibawah rata-rata anak lainnya, serta akan berakibat buruk untuk prestasi belajar anak untuk jangka waktu yang panjang.

Dalam penanganan ini, ada dua pendekatan intervensi yang dilakukan, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitive yang difokuskan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).  Intervensi spesifik,  adalah berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi sensitive adalah pendukung seperti penyediaan sarana air bersih, sanitasi, lingkungan sehat, dan perilaku hidup bersih sehat dari masyarakat serta pola asuh yang baik dan benar sesuai kaedah-kaedah dan norma-norma yang dianut.

“Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024,” sebutnya.

Dalam upaya pencapaian target ini, telah ditetapkan sasaran dan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 (RAN PASTI).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X