BLANGPIDIE - realitasonline.id | Kapolres Aceh Barat Daya (Abdya), AKBP Dhani Catra Nugraha, Jumat (04/11) pagi menggelar coffe morning bersama sejumlah awak media dalam rangka menjaring sejumlah keluhan yang kerap dihadapi masyarakat di kabupaten setempat.
Ragam keluhan masyarakat itu diutarakan dalam momen 'Jumat Curhat Bersama Kapolres Abdya' yang berlangsung di salah satu caffe kawasan Blangpide.
Ada beberapa keluhan dan masalah yang muncul dalam coffe morning tersebut, diantaranya, mulai dari sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), persoalan pupuk bersubsidi yang diduga ada permainan harga serta banyak petani yang tidak masuk dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani).
Kemudian, terkait alat mesin pertanian milik Pemkab Abdya yang banyak rusak seperti mesin pemotong padi, traktor besar sehingga mengharuskan petani untuk menggunakan jasa pihak swasta dengan upah yang lebih tinggi, bahkan harga gabah kerap berubah-ubah yang diduga adanya permainan harga oleh oknum agen pengepul dan mengakibatkan kerugian bagi petani.
Selain juga mengenai erosi yang kerap menghantam tebing sungai sehingga mengancam pemukiman warga, termasuk tebalnya sedimen disejumlah daerah aliran sungai menciptakan banjir luapan dan ragam persoalan lainnya.
“Ini menjadi catatan penting dan akan saya sampaikan secara langsung kepada Pj Bupati Abdya agar dicarikan solusi, sehingga masyarakat tidak berada dalam posisi yang sulit dan dirugikan selalu,” kata Kapolres Dhani kepada sejumlah wartawan.
Dia juga merasa prihatin lantaran Abdya yang dikenal dengan daerah penghasil gabah terbaik, namun hasil pertaniannya saat ini belum memuaskan petani. Dalam menjalankan kinerjanya, dia mempunyai prinsip agar selalu peduli dengan lingkungan khususnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat.