Kesempatan itu dimanfaatkan sejumlah wartawan. Zulhelmi, wartawan modusaceh menanyakan alasan diterbitkan rilis oleh Pemkab Bireuen dengan menuduh pemberitaan media online pasca kunjungan LBH Muhammadiyah ke Bireuen kontradiktif. Munculnya pertanyaan itu, Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan meminta Kepala Kesbangpol - Linmas Dr. Mukhtaruddin, SH, MH untuk memberikan penjelasan kepada wartawan.
Penjelasan Mukhtaruddin dihadapan dua puluhan wartawan mengambang dan tidak pada substansi yang ditanyakan.
Pria yang akrab disapa Mandes Daka pada acara yang turut dihadiri sejumlah kepala SKPK tidak menjelasan makna dari kata kontradiktif.
"Saya dan mungkin sejumlah media online lainnya menulis berita dari rilis yang dibacakan tim LBH Pimpinan Pusat Muhammadiyah di lokasi pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah Samalanga di Desa Sangso. Sayangnya pasca tulisan kami itu diterbitkan di online masing masing, kemudian Pemkab mengeluarkan rilis yang isinya menuding tulisan itu kontradiktif. Anehnya rilis itu bukan dikirim kepada media yang menurunkan berita itu, tetapi malah dikirim kepada media yang tidak pernah menulis berita pasca kunjungan LBH tersebut," sebut Zulhelmi.
Karena menilai pejelasan dari Mandes Daka itu mengaburkan persoalan, maka Wartawan realitasonline yang juga ikut hadir pada pertemuan itu meminta penjelasan dari Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan. Pertanyaan tentang tuduhan kontradiktif itupun diminta Aulia Sofyan untuk dijawab oleh Kesbangpol Bireuen. Dan penjelasan inipun belum sesuai dengan yang ditanyakan.
Selain pernyataan akan dilakukan rotasi pejabat dan tudingan kontradiktif untuk media online yang menurunkan berita pasca kunjungan LBH Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke lokasi Masjid Taqwa di Desa Sangso pada acara itu juga dijelaskan tentang aset, saluran irigasi, sewa toko milik Pemkab, dan tentang dibangun Gapura Kota Beriman di jalan lintas nasional di Kecamatan Kuta Blang. (AJ)