BIREUEN - realitasonline.id l Proses pembentukan Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong (Desa) Juli Meunasah Tambo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen terhenti karena belum diterbitkan surat pemberhentian Mulyadi Barsela oleh Bupati Bireuen.
"Memang Pak Camat sudah memerintahkan kami untuk membentuk P2K, tetapi karena belum menerima surat pemberhentian Mulyadi, maka kami tunda. Barusan sudah saya hubungi lagi Pak Camat menanyakan status Keuchik Mulyadi. Kata Pak Camat segera diproses surat pemberhentian Keuchik Mulyadi. Jadi kita tunggu surat pemberhentian itu," ujar Peutuha Tuha Peut Gampong Juli Meunasah Tambo Fakri, SPd, Kamis (8/12/2022)
Ditanya di Halaman Meunasah Tambo, Peutuha Tuha Peut Fakri yang didampingi Sekdes Juli Meunasah Tambo Marzuki, mengatakan Camat Juli Doli Mardian telah memerintah dirinya untuk membentuk P2K Gampong Juli Meunasah Tambo. Perintah itu disampaikan Camat Doli Mardian secara lisan pada Musrenbangdes Juli Meunasah Tambo yang berlangsung, Rabu (7/12) di Meunasah Tambo.
"Tapi karena perintahnya secara lisan tidak berani saya laksanakan (membentuk P2K) Barusan sudah saya hubungi lagi Pak Camat menanyakan status Keuchik Mulyadi, apa benar Pak Mulyadi sudah diberhentikan dari keuchik sesuai permohonan beliau," ujar Fakri.
Sementara sumber dari sejumlah tokoh Juli Meunasah Tambo menyebutkan, status Keuchik Mulyadi Barsela sampai saat ini belum jelas.
Belum jelasnya status Mulyadi Barsela bukan saja mengganggu administrasi desa, termasuk ditundanya pembentukan P2K. Hal ini juga telah mengganggu pencairan Alokasi Dana Gampong (ADG) Tahun 2023 dan
Pengadaan Pangan 2022.
