Cerita Rusty Kenang Sahabatnya Meninggal saat Kebakaran di Pining Gayo Lues

- Sabtu, 1 April 2023 | 10:45 WIB
Almarhumah Putri Handayani Korban meninggal kebakaran Pining (Realitasonline.id/ istimewa)
Almarhumah Putri Handayani Korban meninggal kebakaran Pining (Realitasonline.id/ istimewa)

Gayo Lues - Realitasonline.id | Wajah Rusty pucat pasi, anak gadis berusia 17 tahun-an itu terkejut melihat api sudah membesar di perempatan kampungnya, jalan Desa Pining Kecamatan Pining. Persis rumah sebelah kanan pinggir jalan utama desa.

Tumpukan puing sisa yang menghitam, menjadi saksi korban kebakaran yang terjadi 30 menit sebelum beduk sahur ditabuh.

Kamis kemarin, pengeras suara di mersah (masjid) baru saja mengingatkan agar warga hati-hati dan waspada terhadap api.

Kini beberapa jam setelah itu. Dinihari, Jumat (31/3/2023) sekira pukul 02.30 WIB, kobaran api memberangus setidaknya 13 unit hunian warga di kecamatan terluar Kabupaten Gayo Lues tersebut.

Baca Juga: Wakil Bupati Lampung Utara Ardian Bersama BRI Berikan Bantuan ke Masyarakat di Seputar Kota

Api pertama kali dilihat oleh warga setempat, yang pagi itu kebetulan bangun cepat karena bersiap Sahur.

"Saya sendiri ketika bangun api sudah membesar," kata Rusty melalui selulernya di depan puing rumah tetangganya yang menghitam, Jumat pagi, (31/3/2023).

Rusty, yang akrab dipanggil Etek, tetap bersyukur. Tak ada korban dari pihak keluarganya pascakebakaran itu.

Baca Juga: Kabupaten Simalungun Sukses Turunkan Stunting

Tetapi dia tampak terpukul dan sempat tersedu di tengah obrolannya bersama kru Realitasonline.id. Ia tiba-tiba terkenang kepada almarhumah Putri Handayani korban kebakaran yang ditemukan dengan tubuh menghitam. Tanpa sadar air mata pun tumpah seketika.

Putri Handayani binti Sabri (14), siswi SMP Negeri 1 Pining tinggal bersama kakeknya di rumah sederhana. Orang tua kandungnya sendiri saat ini disebut sebut tersandung kasus hukum, dan masih berada di LP Blangkejeren. Rumahnya tidak terbilang kecil. Lantai dasar rumah lebih tinggi 60 sentimeter dari bahu jalan. Itupun karena ada gundukan.

Saat peristiwa kebakaran. Kata Rusty, almarhumah Putri Handayani sedang tidur di lantai dua rumah kakeknya.

Almarhumah Putri Handayani tidak sempat diselamatkan karena ketika kakeknya bangun api sudah sangat besar.

Baca Juga: Dirut PT Takabeya Perkasa Group Safari Ramadhan ke Belasan Masjid di Bireuen

Halaman:

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X