Madinah - Realitasonline.id | Dua kota di Arab Daudi yakni Madinah Al-Munarah dan Mekkah, menjadi pusat perhatian umat muslim seluruh dunia. Dimana, menjelang akhir bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah/2023 tahun ini, para jemaah mulai memadati dua kawasan tersebut untuk melaksanakan ibadah umroh.
Jamaah umrah yang datang dari berbagai permukaan bumi, terus mengalir di kedua kota suci tersebut. Kepadatan jamaah semakin memuncak pada 10 hari terakhir bulan puasa ini. Hingga pada saat pelaksanaan shalat Jumat, (7/4/2023), para jamaah justru ada yang mengembangkan sajadah di trotoar dan halaman hotel karena didalam dan selingkaran Mesjid Nabawi sudah penuh.
Baca Juga: PSI Kabupaten Lampung Utara Buka Peluang Bacaleg Tanpa Mahar
Ketua PWI Aceh Barat Daya (Abdya), Zainun Yusuf yang saat ini sedang berada di Madinah, Arab Saudi melaporkan bahwa arus jamaah yang mengalir ke Masjid Nabawi untuk menunaikan shalat jumat sangat luar biasa jumlahnya.
Pukul 10.00 WAS (Waktu Arab Saudi), Masjid Nabawi sudah dipenuhi jamaah, sementara shalat jumat dimulai pukul 12.23 WAS.
Jamaah pun mengisi pelataran yang terhampar sebagian besar sudah dibangun sejumlah payung ukuran raksasa di depan dan belakang serta samping kanan dan kiri Masjid Nabawi dengan luas areal 9,85 hektar, ini, khusus komplek masjid yang dipasang pagar yang kokoh.
Baca Juga: Disporasu Seleksi 10 Cabor Calon Atlet PPLP Tahun Ajaran 2023
Masjid Nabawi berdiri kokoh dengan 232 tiang ini mampu menampung 657.000 jamaah khusus ruang dalam masjid saja.
Jika ditambah luas areal pelataran di sekiling masjid, maka jamaah yang mampu ditampung tidak kurang 1.000.000 jamaah.
Menurut keterangan wartawan yang sudah puluhan tahun bertugas di Abdya itu, jumlah jamaah yang luar biasa seperti itu, bisa terjadi pada musim-musim ibadah haji.
Pamandangan lautan jamaah umrah yang mengalir ke Masjid Nabawi justru terlihat pada Ramadhan 1444 H/2023, tahun ini.
Bayangkan, sekira pukul 10.00 WAS, Jumat kemarin, petugas keamanan menutup seluruh pintu akses masuk ke dalam kompleks Masjid Nabawi.
Penutupan dengan menggunakan pagar bongkar pasang dari bahan fiber, dikarenakan jamaah penuh sesak. Sehingga, mengakibat jamaah jumat menumpuk dalam jumlah besar di seluruh titik pintu di sekeliling masjid suci tersebut.
Baca Juga: Safari Ramadhan di Desa Nagasaribu, Masyarakat Antusias Sambut Bupati Paluta
Seperti kurumunan jamaah yang tertahan dan berdiri di bawah terik matahari yang menyengat di pintu pagar Nomor 318 kawasan depan Masjid Nabawi, beberapa jamaah berusaha masuk secara paksa dengan cara membuka tali yang mengikat pagar pentutup.