Blangpidie - Realitasonline.id | Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sejumlah bangunan di Kompleks Satuan Pendidikan Non Formal - Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB), di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terlihat tidak tersentuh pemeliharaan.
Pasalnya, beberapa bangunan tempat pendidikan murid-murid yang pernah putus sekolah tersebut, saat ini kian lapuk termakan usia karena tidak terawat.
Padahal, bangunan yang berada di kawasan Desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan itu, hingga saat ini masih aktif digunakan.
Baca Juga: Sudah 6 Tahun Pacaran, Taylor Swift Putus denganJoe Alwyn, Strategi Marketing?
Buktinya, roda aktivitas di SKB itu masih berjalan hingga saat ini. Satu orang Kepala SKB, dibantu 4 orang PNS dari Disdikbud Abdya, serta 8 orang tenaga honorer.
Kondisi rata-rata bangunan di SKB mulai miris. Seperti halnya di bagian belakang bangunan, rata-rata atab bangunan sudah runtuh. Demikian juga, lantai bangunan sudah banyak yang terbongkar dan dihiasi tanah tibunan lantai.
Baca Juga: Bunda Korla Mudik Lebih Awal, Kangen Lebaran di Indonesia sekalian Ambil Job
Demikian juga plafon bangunan rata-rata sudah sangat usang. Cat didinding bangunan kian lusuh, karena tidak pernah tersentuh pemeliharaan.
“Sejak pertama beroperasi pada tahun 2004 lalu, SKB ini memang tidak pernah ada kegiatan pemeliharaan. Sehingga, bangunan ini semakin memprihatinkan,” kata salah seorang PNS yang bertugas di SKB itu.
Kondisi bangunan yang kian miris, ditambah lagi pekarangan kompleks yang ditumbuhi semak belukar, membuat bangunan terlihat seperti tak berpenghuni.
Padahal, aktivitas di perkantoran fungsional lingkungan Disdikbud Abdya tersebut, selalu aktif tiap hari kerja.
“Kita berharap, Pemkab Abdya dibawah kepemimpinan bapak Pj Bupati Abdya saat ini, dapat melihat dan memperhatikan kondisi bangunan kompleks SKB yang kita cintai ini. Apalagi, bangunannya persis berada di pinggir jalan lintas nasional,” harap pegawai yang enggan namanya disebutkan itu. (ZAL/AY)