Realitasonline.id| ABDYA - Satlantas Polres Abdya (Aceh Barat Daya), Jumat (2/8/2024), mengunjungi sekolah (Saweu Sikula) guna memberikan pembekalan tentang tertib berlalulintas serta pemahaman mengenai rambu-rambu lalulintas.
Program Saweu Sikula kali ini Satlantas Polres Abdya menysar siswa SMP IT Rabbani Quran School yang berlokasi di Desa Kepala Bandar Kecamatan Susoh.
Kapolres Abdya AKBP Agus Sulistianto melalui Kasat Lantas AKP Tri Andi Dharma mengatakan upaya edukasi pembekalan terhadap siswa terkait pentingnya tertib berlalulintas.
Baca Juga: BBPSDMP Kominfo Medan Latih Generasi Muda di Belitung Timur Mahir Digital Entrepreneurship
Melalui program saweu sikula itu bertujuan untuk menambah wawasan serta menambah pemahaman tentang tertib berlalulintas sehingga dapat terciptanya Kamseltibcarlantas di wilayah hukum Abdya.
"Kami langsung turun ke sekolah-sekolah di Abdya dan hari ini di SMP IT Rabbani Quran School," ujarnya didampingi KBO Lantas Ipda Rahman dan Kanit Kamsel Bripka Vernanda Satria.
Sebelumnya juga telah banyak sekolah yang kami kunjungi, agar aturan tertib berlalulintas ini dapat dipahami oleh para siswa, ujarnya lagi.
Kamseltibcarlantas adalah situasi dan kondisi dimana penggunaan lalulintas dirasa baik dengan atau tanpa kendaraan, merasa aman karena terbebas dari rasa ketakutan, adanya ancaman hambatan maupun gangguan.
Baca Juga: Dana Pensiun Telkom Raih ESG Award 2024, Abdul Hadi: Kami Komit!
Pengetahuan dan pemahaman mengenai aturan tertib berlalulintas memang harus disampaikan sejak dini, sehingga para generasi penerus bangsa benar-benar paham dan bisa menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari.
Dengan harapan bisa meminimalisir angka kecelakaan lalulintas di kalangan pelajar baik itu tingkat SMP maupun SMA sederajat.
Penyampaian edukasi mengenai tertib lalulintas itu juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Abdya.
Sehingga, melalui sosialisasi itu diharapkan siswa-siswi paham dan mau mentaati rambu-rambu lalulintas.
Sebab, kasus lakalantas itu sering terjadi pada usia produktif, yaitu antara usia 15-25 tahun termasuk di dalamnya ada anak-anak sekolah.
Karenanya para pelajar harus dapat memahaminya sehingga tidak ugal-ugalan di jalan yang justru akan merugikan diri sendiri dan orang lain.