Realitasonline.id - Aceh Selatan | Sebanyak 22 orang santriwan dan santriwati Balee Seumeubeut Nurul Qur'an Gampong Manggis Harapan Kecamatan Labuhanhaji Aceh Selatan lakukan Khatam Al-Quran (tamat Al-Qur'an-red).
Khatam Qur'an berlangsung pada tempat pengajian Nurul Qur'an, dibawah pimpinan Tgk Syamsul Bahri, pada Selasa (4/2/2024) malam Rabu.
Acara pengataman Al-Qur'an dipimpon oleh Imum Cik (Imam beser-red) Masjid Desa Manggis Harapan, Tgk Azhari, didampingi guru pengajian, Tgk Syamsul Bahri.
Ikut dihadiri Kepala Desa Manggis Harapan beserta perangkatnya, dan puluhan wali santriwan/santriwati berlangsung penuh kidmat dan kegembiraan terutama wali santri.
Sebelum dilakukan Khatam Al-Qur'an dan temung tawar (adat Aceh) terlebih dahulu pemandu Khatam, Tgk Azhari memberikan pensyarahan kepada puluhan santri bahwa kalian sangat beruntung malam ini bisa dikhatamkan Al-Qur'an/menamatkan ayat suci Allah.
Karena kalian masih berumur dini atau anak-anak, sekolah masih SD dan SMP, katanya dengan nada penuh terharu.
Pada saat memberikan pengarahan itu, terpantan para wali santri terharu, tersenyum bahkan ada meneteskan air mata.
Baca Juga: HMI Cabang Kotabumi Audiensi dengan Kapolres Lampung Utara Bahas Keamanan dan Judi Online
Tgk Azhari menambahkan, kita selaku umat Islam, kita harus bisa menamatkan Al-Qur'an yang isinya 30 juz setahun sekali, kalau ngak bisa seumur kita semasih kita hidup.
"Bila kita ngak bisa, kita cukup rugi sebagai hamba Allah," paparnya.
Disela-sela acara tersebut, realitasonline.id menghubungi pimpinan Balee Seumeubeut Nurul Qur'an, Tgk Syamsul Bari, ia mengakui kegiatan itu dilakukan pada setiap tahun dan perlombaan.
Santri yang ia bina sebanya 40 orang lebih, dan santrinya bukan anak-anak gampong Manggis Harapan saja, tapi termasuk anak-anak desa lain dalam Kecamatan Labuhanhaji dan ada juga dari Kecamatan Labuhanhaji Timur.
Tgk Syamsul sempat menerangkan asal usulnya dibuatnya pengajian Al-Quran, berawal mengajar mengaji di rumah pribadinya, namun alhamdulillah dengan izin Allah, murid semakin hari terus bertambah. Maka dibuat secara kecil-kecilan dua buah tempat pengajian sekitar rumahnya.