Baca Juga: Ops Patuh Toba 2025, Dirlantas Polda Sumut Edukasi Keselamatan Lalu Lintas di Loket PT KUPJ dan PMH
Kata orang nomor satu di Kabupaten Bireuen, tahun ini dana infrastruktur jadi berkurang.
Hal ini bukan saja terjadi di Bireuen, tetapi juga berlaku di semua daerah di Indonesia, karena dipangkasnya dana transfer ke daerah dan ada penyesuaian anggaran rutin, anggaran perjalanan dinas.
"Ini perintah Pemerintah Pusat, harus kita laksanakan," paparnya.
Di Puskesmas Simpang Mamplam, Haji Mukhlis memberikan kesempatan bertanya kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan serta pegawai lain yang bertugas di tempat itu.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Kepala Puskesmas setempat, Suryani. Dia menginformasikan kepada Bupati Bireuen bahwa di Puskesmas Simpang Mamplam kekurangan mobil Ambulance.
"Semoga dapat Bapak Bupati prioritaskan mengingat letak Puskesmas kami ini di lintas nasional yang sering terjadi kecelakaan lalulintas," sebutnya.
Baca Juga: Rico Waas Dorong Bapenda Validasi Objek Pajak Tepat Sasaran demi Tingkatkan PAD
Selain meminta penambahan Ambulance, Kepala Puskesmas Suryani juga mengungkapkan tentang perpindahan dokter yang dilakukan dengan potong kompas.
Tentang hal itu Kepala Puskesmas setempat berharap ketika memindahkan dokter, sebaiknya diberitahukan kepada Kepala Puskesmas.
"Puskesmas, rata-rata kekurangan tenaga dokter,"sebut Suryani.
Menanggapi keluhan tersebut, Haji Mukhlis menjanjikan akan mengupayakan penambahan Ambulance untuk Puskesmas Simpang Mamplam pada anggaran 2026.
Begitu pula tentang kebijakan pemindahan dokter di Puskesmas. Sebut Haji Mukhlis hal itu menjadi catatan apabila memindahkan tenaga medis di Puskesmas. (AJ)