Realitasonline.id - Abdya | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin menargetkan dalam jangka lima tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Zaman Akli akan menurunkan angka kemiskinan dibawah 10 persen.
Di tahun pertama kepemimpinan Arah Baru Abdya Maju itu, angka kemiskinan tahun 2025 turun 2 persen. Ini merupakan awal babak baru menuju arah baru perubahan Abdya.
"Turunnya angka kemiskinan hingga mencapai 2 persen ini belum kita anggap sebagai prestasi, namun lebih kepada motivasi dan babak baru bagi pemerintah daerah menuju kemajuan Abdya," kata Bupati Safaruddin kepada wartawan pasca mendapat informasi melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (17/9/2025) sore.
Meski demikian, Bupati Safaruddin berupaya semaksimal mungkin untuk menargetkan penurunan angka kemiskinan selama lima tahun kedepan di bawah 10 persen.
Oleh karenanya, kata Safaruddin, pemerintah daerah akan fokus melakukan peningkatan ekonomi masyarakat, menekan angka inflasi, membuka lapangan kerja, termasuk membangun infrastruktur jaringan irigasi dan penyediaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk petani program dukungan kepada nelayan.
"InsyaAllah dengan dukungan kita bersama, Itu menjadi target kita selama limat tahun kedepan," kata Safaruddin.
Dalam penyediaan data, jelas Safaruddin, Badan Pusat Statistik (BPS) tentu tidak bisa bekerja sendiri.
"Karena itu kami menegaskan, setiap perangkat daerah harus mendukung BPS dengan menyediakan data sektoral yang akurat, tepat waktu, dan konsisten," tegasnya.
Sebab, sambungnya, hanya dengan cara itu bisa menghasilkan data yang utuh, dapat dibandingkan, dan siap digunakan dalam perencanaan pembangunan.
"Mari kita bangun budaya kolaborasi dan berbagi data. Dengan keterpaduan data, kebijakan pembangunan akan lebih efektif dan tepat sasaran," ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi FGD yang dilaksanakan oleh BPS dengan harapan akan lahir masukan dan rekomendasi konstruktif, khususnya terkait ketersediaan data PDRB dan IPM untuk mendukung perencanaan pembangunan, serta upaya penanggulangan kemiskinan di Abdya dengan pendekatan berbasis data.
Menurut Safaruddin, perencanaan pembangunan hanya dapat disusun dengan baik jika ditopang oleh data yang lengkap, akurat, dan terkini.
"Data memiliki peran strategis sebagai dasar penyusunan perencanaan, dasar pengambilan keputusan, alat pengendali pelaksanaan kegiatan, sekaligus dasar evaluasi pembangunan," tuturnya.
Tanpa data yang akurat, sebut Safaruddin, pembangunan ibarat kapal yang berlayar tanpa kompas, tak tentu arah dan rawan tersesat.