Menurut Haji Mukhlis, pedagang di Pasar mengaku terjadinya kenaikan harga pasca bencana banjir.
"Kenaikan harga terjadi karena faktor biaya transportasi dan masih dalam batas wajar. Kami sudah pantau ke pedagang grosir dan eceran," katanya.
Bupati tidak menampik adanya pedagang yang 'nakal' di tengah situasi bencana demi mendapatkan keuntungan besar.
Baca Juga: DevFest Bandung 2025: Sukses Gelar Teknologi Terbesar Se-Nusantara
"Satu dua orang (pedagang) pasti ada yang nakal memainkan harga barang, ditambah lagi faktor kepanikan berlebihan dengan situasi bencana," ungkapnya.
Menyangkut dengan kelangkaan gas Elpiji 3 kg, Bupati Bireuen yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen, sedang mengupayakan agar segera teratasi.
"Saya sudah laporkan langsung kemarin dengan Menteri ESDM Pak Bahlil untuk mengatasi kelangkaan gas Elpiji 3 kg. Beliau berjanji secepatnya merespon keluhan masyarakat Aceh, khususnya warga Bireuen," terangnya.
Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Akan Ditindak Tegas
Baca Juga: Kanwil Kemenag Sumut Raih Humas Kemenag Award 2025 Kategori Pengelolaan Website Terbaik
Pada kesempatan itu, Bupati Haji Mukhlis, di hadapan Forkopimda menegaskan akan meminta aparat penegak hukum untuk menindak siapa pun yang menyalahgunakan BBM bersubsidi.
Menurutnya, pasokan BBM ke SPBU di Kabupaten Bireuen normal, namun kesannya langka.
"Sebenarnya BBM tidak langka. Tetapi ada pihak yang nakal, mengantre minyak berulang kali untuk dijual lagi dengan harga sampai 10 kali lipat. Ini tidak boleh dibiarkan dan akan ditindak tegas," tegasnya.
Jasa Penyeberangan di Kutablang Mencekik Leher
Terkait keluhan masyarakat mahalnya tarif penyeberangan di Kutablang, Bupati Haji Mukhlis yang berlatar belakang pengusaha mengaku, sudah menyampaikan kepada pihak pengelola boat (perahu) penyeberangan.
"Banyak masyarakat mengeluhkan biaya penyeberangan sampai Rp20 ribu sekali jalan. Kami juga sudah menyampaikan kepada pengelola untuk menetapkan tarif paling tinggi Rp10 ribu," ungkapnya.