Sidak Pasar Induk Bireuen, Bupati Haji Mukhlis Minta Pedagang Tidak Mencari Untung Besar di Tengah Bencana

photo author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 22:48 WIB
Keterangan Foto : Bupati Bireuen, H Mukhlis (baju putih) saat menjelaskan agar tidak menaikkan harga barang kepada pedagang di pasar Bireuen. (Realitasonline.id / RZ)
Keterangan Foto : Bupati Bireuen, H Mukhlis (baju putih) saat menjelaskan agar tidak menaikkan harga barang kepada pedagang di pasar Bireuen. (Realitasonline.id / RZ)

Realitasonline.id - BIREUEN I Bupati Bireuen, Haji Mukhlis bersama Forkopimda setempat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Induk Bireuen di Geulanggang Gampong (Cureh), Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Rabu (3/12/2025).

Di pasar tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Bireuen ini, mengingatkan pedagang untuk tidak menaikkan harga bahan pokok sampai menyengsarakan masyarakat miskin.

"Mengambil keuntungan boleh-boleh saja, tetapi yang wajar, jangan sampai masyarakat miskin 'menjerit' dengan harga barang di tengah kondisi bencana ini," ujar Haji Mukhlis.

Baca Juga: Pasca Bencana Banjir, SPBU di Bireuen Dikuasai Spekulan BBM

Ia juga menyebutkan, sebagai kepala daerah, dirinya punya kewenangan untuk mengawasi harga barang-barang kebutuhan masyarakat, terutama bahan pokok.

"Sudah ada surat edaran larangan menaikkan harga barang secara tidak wajar. Ini tolong diindahkan," harapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati yang didampingi Dandim 0111/Bireuen, Letkol Arh Luthfi Novriadi, Kapolres AKBP Tuschad Cipta Herdani, dan Kajari Yarnes berdialog dengan pedagang ikan, daging, kelontong dan sayur.

Sejumlah pedagang kepada Bupati dan Forkopimda membeberkan alasan terjadinya kenaikan beberapa jenis bahan pokok, seperti beras, telur, minyak dan bumbu dapur.

Salah satu alasan, stok barang menipis, karena pasokan dari Medan terkendala. Begitu juga dengan harga sayur sayuran, sangat tergantung dari pasokan Aceh Tengah dan Sumatera Utara.

Baca Juga: Pemulihan di Aceh Tamiang Dipercepat: Akses Dibuka, Bantuan Dikirim Lewat Sungai dan Airdrop

Selain itu, beber pedagang kelontong, biaya angkut menjadi salah satu pemicu harga barang naik.

"Telur satu papan (30 butir) kami beli Rp83 ribu dan kami jual lagi Rp90 ribu. Sebelumnya kami jual paling mahal Rp60 ribu, sekarang biaya angkut mahal karena jembatan Kutablang belum bisa dilewati mobil dari Medan," jelas seorang pedagang.

Usai melakukan sidak, Bupati Haji Mukhlis, bersama Forkopimda dan Kadis Perindagkop dan UKM Bireuen, Murdani memberikan keterangan pers.

Pada kesempatan itu, Bupati Haji Mukhlis menyampaikan, secara keseluruhan harga bahan pokok atau sembako di Pasar Induk Bireuen, masih wajar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X