Realitasonline.id – Belakangan ini muncul fenomena anak muda Korea Selatan lebih memilih untuk jadi pengangguran dibandingkan bekerja.
Alasan yang mendorong banyak dari mereka menganggur adalah karena tidak ada pekerjaan yang menawarkan upah dengan kondisi yang sesuai.
Menurut data, 357.000 anak muda Korea Selatan pilih nganggur di usia 20-an. Data statistic Korea Selatan mencatat jumlah orang bekerja di usia 20-an menurun 63 ribu/tahun.
Baca Juga: Mantan Supir Angkot, Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di RI Geser Kekayaan Jack Ma
Sejak November 2022 hingga Mei 2023, jumlah orang bekerja hanya ada sekitar 3,83 juta orang.
Sekitar 357 ribu anak muda memilih menganggur di usia 20-an karena ingin beristirahat daripada mencari pekerjaan atau mempersiapkan diri untuk bekerja.
Pengangguran anak muda di Korea Selatan mencapai 1,26 juta orang. CIA mencatat Korea Selatan mencapai 51.966.948 jiwa pada 2023.
Baca Juga: Dulu Magang di Facebook, Inilah Profil Bos TikTok yang Bakal Ketemu Menkop UKM Pekan Ini
Sebanyak 8,41 juta di antaranya berusia 15-29 tahun. Dari total anak muda Korea Selatan tersebut 4,52 juta ada yang sudah lulus ataupun tidak mengikuti pendidikan SD, SMP, SMA, juga kuliah.
Di antara lulusan sekolah, jumlah anak muda yang menganggur mencapai 1,26 juta orang.
Di antara populasi pengangguran. 40,9% sedang mempersiapkan diri untuk pelatihan kejuruan, ujian pemerintah, ujian pegawai negeri, dan tes rekrutmen Perusahaan.
Baca Juga: Series Gadis Kretek Banjir Pujian, 3 Taipan Indonesia Ini ‘Sulap’ Rokok Jadi Triliunan Rupiah
Sementara itu, 25,4% tidak terlibat dalam aktivitas pencarian kerja apapun. Sekitar 53,8% atau 678.000 di antaranya udah memiliki gelar sarjana.
Sekitar 46,2% memiliki latar belakang pendidikan lebih rendah. Butuh waktu hingga lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan pekerjaan.