Salah satu proyek yang akan dikembangkan yakni biomethane memiliki prospek yang positif di masa depan.
Biomethane berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair minyak kelapa sawit.
Baca Juga: PWI Perwakilan Palas Latih Siswa SMAN 1 Barumun Pahami Dunia Jurnalistik
Biomethane termasuk sebagai energi dengan bahan baku yang melimpah dan berkelanjutan, sehingga dapat diolah dan dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Diperkirakan, BioMethane yang dapat dikelola PGN bisa mencapai 15 MMSCFD yang bisa melayani kebutuhan sekitar 60 industri di Kawasan Industri.
"Menurut kami energi baru terbarukan seperti biomethane, amonia dan hidrogen pun menarik dalam jangka panjang ke depan. Banyak pihak yang mempertimbangkan investasi bersih berbasis green energy," terangnya.
Baca Juga: Bupati Tapsel Optimis Target Penempatan RPJPD Dapat Tercapai
Investor akan mendapatkan Kredit Karbon karena pengurangan emisi gas rumah kaca. Ini juga bagian dari kerjasama dengan PPI terkait kredit karbon, kata Arief lagi.
Di samping itu kata Arief, PGN tetap memegang komitmen untuk mewujudkan kemandirian energi dalam negeri melalui penguatan pasokan gas dan perluasan infrastruktur gas, khususnya pada masa transisi energi menuju NZE.
Rencana strategis tetap berjalan untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan utilisasi gas bumi.
Baca Juga: Tiga Mapel Muatan Lokal Masuk Kurikulum Sekolah Taput, Ini Salah Satunya
"Bisnis inti PGN dalam utilisasi gas bumi tetap berjalan bersama upaya diversifikasi bisnis pada EBT," tutup Arieg.
Diharapkan dapat menjadi komoditas yang bisa meningkatkan fleksibilitas menjalankan bisnis energi yang ramah lingkungan secara berkelanjutan, kata Arief mengakhiri. (HZ)